TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung mencanangkan satu desa satu bak sampah.
Langkah ini sebagai bagian dari pengendalian sampah rumah tangga di masyarakat.
Saat ini, banyak warga yang buang sampah sembarangan di berbagai lokasi, terutama sungai.
Banyak sungai yang menjadi 'korban' dan berubah menjadi lautan sampah, satu di antaranya Sungai Ngranti, di Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Warga juga membuang sampah hingga ke area Perhutani, seperti di wilayah Telaga Buret yang baru dibersihkan.
• Bus Bagong Tulungagung-Surabaya Tarif Rp 25000 Diluncurkan, Perjalanan Nyaman Via Tol
• Waspada Banjir, Petugas dan Warga Bersih-bersih Sampah di Bawah Jembatan Bendorejo Trenggalek
Perilaku warga yang membuang sampah seenaknya tidak lepas dari perkembangan penduduk.
Sebab dulu setiap rumah warga mempunyai joglangan atau lubang, untuk membuang sampah.
Namun seiring berkembangnya permukiman, banyak rumah yang tidak punya joglangan dan akhirnya kesulitan membuang sampah.
Satu desa satu bak sampah ini mendorong setiap desa bisa mendiri mengolah sampahnya masing-masing.
“Tujuan akhirnya tahun 2025 Kabupaten Tulungagung bebas sampah,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Minggu (17/11/2019).
Satu desa satu bak sampah ini juga untuk mengubah perilaku warga yang gemar buang sampah di sembarang tempat.
• Calo CPNS Dilaporkan Ada di Kediri dan Tulungagung, BKD Ancam Pecat PNS yang Main-main
• Warga Sulap Sumber Banteng Kediri, Dari Tempat Cuci Truk dan Mandikan Sapi Jadi Destinasi Wisata
Diharapkan ke depan warga bisa berperilaku hidup sehat dan bersih.
Saat ini, ada 13 kecamatan di Tulungagung yang belum punya pool sampah atau penampungan sementara.
“Kecamatan-kecamatan ini karena warganya masih bisa mengolah sampahnya sendiri-sendiri,” sambung Maryoto Birowo.
Namun demi tercapainya 2025 Tulungagung bebas sampah, semua desa diharapkan mulai merintis pengolahan sampah mandiri.
Dengan demikian, tidak ada lagi sampah yang bertumpuk di sembarang tempat.
Selain itu, Pemkab Tulungagung juga akan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru.
TPA baru ini rencananya ada di Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir.
TPA ini melengkapi TPA Segawe yang ada di wilayah utara.
• Angin Puting Beliung Terjang Desa Sumberejo Malang, Sanusi Tinjau Kerusakan dan Beri Bantuan
• Wilayah Terdampak Kekeringan di Blitar Meluas Capai Belasan KK, Dikirim Air Bersih ke Rumah Warga
Sampai saat ini, pembangunan TPA baru ini masuk tahap perencanaan.
“Jadi nantinya tidak bertumpuk di satu TPA, tapi ada TPA lain yang ikut menunjang,” tutur Maryoto Birowo.
Masih menurut Maryoto Birowo, TPA Segawe sebenarnya masih representatif.
Namun jaraknya yang sekitar 2 kilometer dari permukiman, perlu mulai diantisipasi.
Maryoto Birowo berkisah, sebelum ada TPA Segawe, TPA dibangun di wilayah Kelurahan Kedungsoko, Kecamatan Tulungagung.
• Laris Manis, Arthur Cunha Banjir Tawaran, Meski Kontrak di Arema FC Masih Sampai Akhir Tahun 2020
Namun seiring perkembangan waktu, permukiman bertumbuh, sehingga TPA dipindah ke Segawe.
“Akhirnya TPA-nya yang harus ngalah. Saat ini kondisinya sudah kurang mendukung,” pungkas Maryoto Birowo. (David Yohanes)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: