TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Persebaya berharap agar mendapat jawaban yang cepat atas proses banding yang diajukan Komdis PSSI.
Hal itu dikarenakan, sudah dua minggu lebih pengajuan banding yang diajukan belum mendapat jawaban.
Persebaya mendapat sanksi larangan tanpa penonton baik laga kandang maupun tandang hingga akhir kompetisi Liga 1 2019, juga denda Rp 200 juta.
Sanksi tersebut diberikan akibat kerusuhan yang dilakukan Bonek Mania di Stadion Gelora Bung Tomo setelah hadapi PSS Sleman (29/10/2019).
• Fraksi PAN Dorong Gubernur Khofifah Ciptakan Iklim Usaha Kondusif Pasca Penetapan UMK
"Banding itu masih menunggu respon dari PSSI, kami sudah kirimkan tanggal 4 atau 5 November, ini sudah dua minggu sebenarnya," terang manager Persebaya, Candra Wahyudi, Kamis (21/11/2019).
"Kemarin sudah komunikasi juga, lagi dipelajari sama PSSI, gak tahu mungkin mereka sibuk habis kongres atau apa belum ada yang bertanggung jawab disitu atau gimana," tambah Candra.
Ditambah Candra, ia berharap cepat mendapat jawaban. Apalagi berdasarkan komunikasi yang dilakukan dengan pihak PSSI, belum ada kejelasan akan ada keputusan kapan.
"Kami terus komunikasi, kami minta supaya segera direspon, karena Persebaya juga butuh kepastian atas banding yang kami ajukan," ucap Candra Wahyudi.
Dalam poin banding yang diajukan, Candra menyebut hanya fokus memeparkam kronologi. Tak ada sedikitpun niat agar sanksi itu dihapus.
• Pilihan Jujur Kades Cantik Lamongan Angely antara Harta & Jabatan, Hotman Paris: Ngapain Munafik!
"Kami hanya memaparkan kronologi, tidak minta penghapusan. Memang sanksi itu harus karena faktanya memang ada kerusuhan, ada tindakan anarkis suporter yang menurut Persebaya memang harus ada pelajaran," ucap Candra Wahyudi.
Satu poin penting yang menjadi fokus utama yakni, keputusan tanpa penonton laga kandang.
Apalagi Persebaya masih menyisakan empat laga kandang.
Menjamu Semen Padang (28/11/2019), Bhayangkara FC (8/12/2019), Arema FC (12/12/2019), dan Perseru Badak Lampung FC (22/12/2019).
"Kami menerima hukuman itu tapi kami berharap hukumannya tidak sebesar itu, kalau tanpa penonton home away sampai akhir musim kan berarti kami tidak ada kesempatan main di Surabaya lagi," ucap Candra Wahyudi.
"Kami berharap minimal di dua pertandingan (kandang) terakhir diberi kesempatan main dengan penonton," pungkas Candra Wahyudi.
• Rencana Barbie Kumalasari Permak Wajah Pasca Sulam Bibir, Feni Rose Singgung Potong Dagu: Pengennya!