Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menanggapi kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Malang beberapa waktu lalu.
Menurut Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, berbagai peraturan terkait hal itu sudah jelas, untuk menjerat pelaku.
"Sudah ada peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan bagi para pelaku," kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati, saat ditemui di Surabaya, Senin (9/12/2019).
• Inilah Jadwal Liga Champions 2019 Pekan ke-6 Live SCTV, Bayern VS Spurs
Dia mengungkapkan, pihaknya akan terus mengkaji persoalan itu.
Sebab, dari berbagai kasus terhadap anak, mayoritas dilakukan oleh orang sekitar korban.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan mempertimbangkan apa yang dilakukan di Pemkot Surabaya terkait langkah preventif untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak.
• Atlet Senam Kediri yang Dicoret dari SEA Games Mulai Masuk Sekolah Baru, Psikolog Pun Disiapkan
• 5 Zodiak yang Alami Perubahan Drastis di Tahun 2020, Banyak Kesempatan akan Diraih Capricorn
"Ada tindakan preventif yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan terjadinya pelecehan seksual," Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Selain itu, dirinya juga akan belajar terkait pendampingan psikolog kepada korban yang dilakukan di Surabaya.
Pasalnya, belum lama ini diberitakan, seorang guru BK di Malang diamankan polisi karena melakukan perbuatan tak senonoh terhadap muridnya.
• 6 Lagu Natal dari BTS yang Cocok Didengarkan saat Hari Natal Lengkap dengan Liriknya
• SNMPTN 2020 Dibuka, Ini 4 Jurusan Teknik yang Jarang Dirilik tapi Banyak Dibutuhkan
Guru SMP Malang itu diamankan lantaran diduga mencabuli 18 murid laki-lakinya.
Modus yang digunakan adalah dengan tipu muslihat disertai tindak kekerasan.
• Kejari Tanjung Perak Ajak Ngopio Rek, Agar Masyarakat Berani Adukan Penyimpangan Pelayanan Publik
• 3 Zodiak yang Diprediksi Beruntung Minggu Ini 9-15 Desember 2019, Keinginan Sagitarius Tercapai
Kepada para korbannya, pelaku (CH), mengaku sedang menulis disertasi (penelitian S3) yang mengangkat tema kenakalan remaja.
Dia juga berkilah membutuhkan sample berupa bulu ketiak, sperma dan bulu kemaluan korban.