TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Dua kelas baru yang selesai diperbaiki di SDN Keting 02 Kecamatan Jombang, Jember, akhirnya tidak dipakai.
Dua kelas baru itu tidak bisa dipakai, karena satu ruang kelas yakni ruang kelas 5 ambruk pada Sabtu (14/12/2019) kemarin.
Sedangkan rangka bangunan ruang kelas 6 ikut tertarik oleh rangka bangunan ruang kelas 5 yang ambruk. Akibatnya, bangunan ruang kelas 6 sudah doyong dan berpotensi membahayakan jika ruang kelas itu tetap dipakai.
Di sisi lain, kedua ruang kelas itu juga masih dipasangi garis polisi. Polisi juga masih menyelidki peristiwa ambruknya bangunan dari proyek baru tersebut.
"Masih penyelidikan. Ruang kelas tetap tidak bisa dipakai. Ada dua ruang kelas yang baru dibangun, kelas 5 dan 6. Kami sudah melakukan olah TKP awal," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember AKP Yadwavina Jumbo Q kepada Surya, Minggu (15/12/2019).
• Hujan Deras & Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang Hingga Kanopi Ambruk di Kota Madiun
• Jumlah Mobil Supercar yang Diamankan Polda Jatim Bertambah, 2 Ferrari, 1 Aston Martin dan Porsche
• Kamar Kos Bertarif Perjam RP 15 Ribu, Dijadikan Ajang Mesum Para Pelajar di Tulungagung
Dari olah TKP awal tersebut, Jumbo belum bisa membeber hasil sementara. Pihaknya menunggu penyelidikan melibatkan tim ahli, juga tim Laboratorium Forensi (Labfor) Polda Jatim.
"Kami menunggu juga olah TKP bersama Tim Labfor Polda Jatim," imbuh Jumbo kepada Tribunjatim.com.
SDN Keting 02 Kecamatan Jombang Kabupaten Jember termasuk sekolah yang mendapatkan program bantuan rehab gedung tahun 2019 ini dari Pemkab Jember.
Sekolah itu mendapatkan bantuan rehab untuk dua ruang kelas, yakni kelas 5 dan 6. Dua bangunan berangka galvalum atau baja ringan itu baru selesai pada 12 Desember lalu.
Namun dua hari setelah masa kerja rekanan berakhir, atau pada Sabtu (14/12/2019) bangunan tersebut ambruk. Tepatnya ruang kelas 5. Namun ambruknya ruang kelas 5 membuat rangka bangunan kelas 6 ikut tertarik.
Tak pelak, robohnya bangunan baru itu membuat banyak orang kaget. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 07.15 Wib itu. Namun, para siswa dan para guru kaget. Bahkan beberapa siswa menangis melihat salah satu ruang kelas di sekolahnya ambruk. Saat peristiwa itu terjadi, siswa dan guru masih beraktifitas di halaman sekolah.
Dua kelas yang baru itu juga belum diserahterimakan kepada pihak sekolah. Selama dua kelas itu diperbaiki sejak 30 Agustus 2019, para siswa belajar sementara di musala.
Namun ketika ujian semester Desember kemarin, bangunan baru itu dipakai untuk ujian saja. Beruntung, saat bangunan itu ambruk, proses ujian sudah selesai. Para siswa tidak ada kegiatan ujian, atau kegiatan belajar mengajar lagi karena mereka tinggall menunggu hasil ujian saja.
Kini dua ruang kelas itu pun berstatus quo. Polisi masih memasang garis polisi di sekitarnya.
Ruang kelas itu dibangun memakai anggaran sebesar Rp 297,8 juta yang dikerjakan mulai 30 Agustus hingga 12 Desember 2019 oleh sebuah badan usaha berbentuk CV. Tahun 2019 Pemkab Jember memberbaiki 510 ruang kelas SD di seluruh Kabupaten Jember.
Ambruknya bangunan baru itu menambah daftar ambruknya bangunan baru di Jember. Sebelumnya pada 3 Desember 2019, Pendapa Kantor Kecamatan Jenggawah yang masih dalam tahap pembangunan juga ambruk. Bangunan yang ambruk itu juga bangunan yang masih baru dibangun, bahkan proses tahap akhir (finishing) bangunan itu belum selesai dikerjakan. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com).