Tegangnya Sopir Bus Dites Urine di Terminal Bunder Gresik, Wajah Ditutup Tangan & Digiring ke Polisi
TRIBUNGRESIK.COM, GRESIK - Sebanyak 16 sopir bus antar kota dalam dan luar provinsi dirazia petugas gabungan di Terminal Bunder.
Mereka dites urine dan cek kesehatan. Satu sopir bus positif mengonsumsi sabu.
Petugas dari BNNK Gresik, Dishub Gresik dan Polres Gresik meminta seluruh sopir bis untuk turun satu persatu.
Sopir bus yang diperiksa rata-rata jurusan Bojonegoro, Semarang. Dari 16 sopir bus yang menjalani cek kesehatan dan tes urine, satu sopir jurusan Jawa Tengah positif.
• Mujahidin dari Gresik Ini Tak Berkutik Diciduk Polisi, Saat Teler Konsumsi Sabu di Kamar Rumahnya
• Bakal Calon Pilkada Gresik 2020 Mulai Pasang Baliho, Perkenalkan Diri hingga Berebut Rekomendasi
• Antisipasi Cuaca Buruk, Polres Gresik Dirikan Tenda Posko Pengungsian di Morowudi
Sopir bus itu bernama Sugik Margono. Pria berkemeja putih itu tampak tegang saat petugas BNN memeriksa sampel urine miliknya.
Dia langsung dibawa duduk di belakang tes urine. Ternyata, pria yang memiliki tato di lengan sebelah kanan ini terbukti mengonsumsi obat sebelum mengemudi.
"Saya kemarin cuman minum obat diare," kata Sugik, Selasa (17/12/2019).
Tidak sampai setengah jam, Sugik langsung dibawa menuju kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik yang berada di sebelah tenda cek kesehatan dan tes urine.
Hal ini berbeda dengan para sopir bus lainnya yang langsung mendapat obat dan kembali ke armada bus.
Sopir bus jurusan Surabaya - Semarang itu tampak menutupi wajah dengan kedua tangannya. Ternyata, dia berbohong kepada wartawan dan petugas BNNK Gresik.
Saat didekati Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Sugik mengaku mengonsumsi narkotika jenis sabu.
"Satu pengemudi terindikasi narkoba, positif konsumsi sabu kemudian sudah kami lakukan interogasi dan saat ini ditintak lanjuti oleh Satnarkoba Polres Gresik," ucap Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo kepada wartawan.
Lanjut Kusworo, menurut keterangan dari Sugik, sekitar satu pekan lalu mengonsumsi sabu. Pihaknya masih mendalami seberapa jauh keterlibatan Sugik dalam bisnis haram itu.
"Apakah sebagai pengedar apakah sebagai pengguna ini nanti kita lakukan pendalaman lebih lanjut. Petunjuk yang kami dapatkan baru sebatas urine positif," tuturnya.
Akibatnya, sebanyak 60 penumpang bus harus turun dan diganti dengan armada bus dan sopir yang baru sebelum melanjutkan perjalanan.
"Yang jelas saat ini masih ada bis tujuan Surabaya-Semarang yang saat ini belum beroperasi karena sopirnya masih kita amankan dan sedang kami koordinasikan dengan pihak terkait agar segera mengirimkan sopir pengganti agar bisa terus berjalan dan kondisi pengemudinya dalam keadaan sehat tidak dalam kena pengaruh alkohol atau bahkan tidak dalam kena pengaruh narkoba," tutupnya.