Pilwali Surabaya 2020

Bangun Koalisi Lintas Partai, Golkar Target Minimal Kursi Wakil Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020

Penulis: Bobby Constantine Koloway
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua DPD Golkar Jawa Timur yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Golkar, Zainudin Amali bersama Bakal Calon Wali Kota Surabaya, KH Zahrul Azhar Asaad (Gus Hans) saat berada di Surabaya beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Golkar masih cukup optimistis dapat mengusulkan kader internalnya di Pilwali Surabaya 2020.

Di dalam pembicaraan lintas partai politik, Golkar akan menempatkan kadernya minimal di kursi Wakil Wali Kota.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni.

”Partai Golkar melalui Ketua DPD Golkar Surabaya (Blegur Prijanggono) telah menggulirkan semangat bahwa di 2020 saatnya Golkar memiliki pemimpin di Surabaya,” kata Arif Fathoni ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (18/1/2020).

Menurut Arif Fathoni, pada pilkada 2020 sudah saatnya Golkar mencalonkan kadernya sendiri.

”Karena politik itu seni kemungkinan, Golkar ingin (kadernya) jadi pemimpin, minimal menjadi Wakil Wali Kota,” tegasnya.

Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya telah menempuh sejumlah upaya.

Di antaranya, konsolidasi internal partai.

Mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.

"Langkah pertama yang kami lakukan adalah konsolidasi internal untuk menyiapkan mesin partai,” terang pria yang juga menjabat Ketua Fraksi di DPRD Surabaya ini.

Cucu Soeharto Ari Haryo Sigit Diduga Terlibat Kasus Investasi Bodong MeMiles Raup Rp 761 Miliar

Taman PUPR Surabaya Bakal Disulap Jadi Taman Bunga yang Apik, Risma Tinjau Progres Pembangunan

Kedua, melakukan komunikasi politik lintas partai.

Golkar yang baru memiliki lima kursi di DPRD Surabaya memerlukan tambahan lima kursi untuk melengkapi syarat pencalonan di Surabaya (minimal 10 kursi DPRD Surabaya).

”Komunikasi lintas partai menjadi penting karena kami tidak bisa mengusung calon sendiri,” terangnya.

Selain komunikasi dengan kader di daerah dan partai lain, pihahnya juga menyiapkan kader terbaik.

”Kami juga memberikan kesempatan kepada calon potensial untuk rajin menyapa masyarakat. Sebab, rekomendasi yang diberikan DPP akan mempertimbangkan lembaga survey,” jelasnya.

Di dalam pembicaraan dengan partai lain maupun dengan DPP, pihaknya juga telah membawa tiga nama calon potensial.

Satu di antaranya adalah KH Zahrul Azhar Asaad (Gus Hans), kader Golkar yang juga menjabat Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur.

Gelar Rakorda, PKS Surabaya Kuatkan Struktur Partai Hingga Tingkat Kelurahan

Jelang Perayaan Imlek, Omzet Perajin Lampion di Kota Malang Stabil

”Ada tiga nama yang kami usulkan. Satunya Gus Hans. Dua lainnya masih kami simpan,” katanya.

Pihaknya tak memungkiri bahwa nama Gus Hans menjadi kader potensial terkuat yang ada di partainya.

”Namun, kami masih menunggu rekomendasi akhir dari DPP. Selain kader, kami juga memiliki kriteria dari survey,” jelasnya.

Gus Hans memang terus mengemuka dalam internal Golkar.

Bahkan, Plt Ketua DPD Golkar Jawa Timur yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Golkar, Zainudin Amali memberikan atensi khusus kepada Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang ini.

”Beliau salah satu calon walikota Surabaya yang sudah mendaftar Golkar Surabaya. Kami menerima informasi seperti itu,” kata ZA yang juga Plt Ketua DPD Golkar Jatim ini.

Namun, ZA kembali mengingatkan bahwa Gus Hans bukan satu-satunya nama yang berpeluang diusung partai berlambang pohon beringin ini.

”Meskipun hingga saat ini, belum ditentukan siapa yang diusung,” katanya. (bob)

Obrak Balap Liar di Kota Malang, Polisi Sita Minuman Keras dari Dalam Mobil Berknalpot Brong

Rp 430 Juta Lebih Uang Koin Terkumpul di Gerakan BI Jatim Peduli Koin Rupiah

Berita Terkini