TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Insiden pencemaran nama baik yang dilakukan Zikria Dzatil, pengolok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma diduga mengarah pada dukungan terhadap salah satu kepala daerah.
Zikria Dzatil mengakui, ia tersulut emosi ketika banyak orang membully Gubernur DKI Jakarta Anie Baswedan di media sosail terkait penanganan banjir di Jakarta.
"Motifnya karena Pak Anies sering dibully netizen," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran singkat, Senin (3/2/2020).
• Penyesalan Wanita Pengolok Risma, Minta Maaf Terbawa Emosi, Sempat Panggil Wali Kota Bunda
Sementara itu, Zikria Dzatil yang ditangkap unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, yang dipimpin Iptu Arief Rizki Wicaksana, Jumat (31/1/2020) di rumahnya hanya bisa menangis karena menyesali perbuatannya.
Ia tak mengira, jika akan mendekam di balik jeruji besi karena postingannya tersebut viral di media sosial Facebook.
Bahkan, Zikria Dzatil sempat hendak menghilangkan jejak dengan mengunting sim card dan mereset handphone setelah menghapus akun Facebooknya.
"Saya berusaha menunjukkan diri saya, bahwa saya tidak seperti yang masyarakat Surabaya pikirkan. Saya hanya ibu rumah tangga biasa, sampai anak saya ketakutan. Saya menyesal, saya mohon maaf bunda. Tolong maafkan saya bunda Risma," sebut Zikria Dzatil saat mengenakan baju tahanan di Polrestabes Surabaya.
Akibat perbuatannya itu, Zikria Dzatil sementara harus berpisah dengan suami dan ketiga anaknya yang salah satunya masih berusia 2 tahun.
Diketahui sebelumnya, penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, baru-baru ini tengah menyedot perhatian publik.
• Wanita Pengolok Risma Ketakutan Dibully Netizen, Sang Anak Ikut Kena Teror: Seperti Dikejar-kejar
Bahkan, hal ini juga sempat membuat geram Forum Arek-arek Suroboyo Wani yang merasa tak terima Wali Kota mereka dihina.
Seperti yang dilaporkan Grid.ID sebelumnya, dugaan pencemaran nama baik ini sempat diunggah dan diposting melalui akun media sosial Zikria Dzatil.
Postingan yang diunggah oleh akun Facebook bernama Zikria Dzatil ini akhirnya dilaporkan pada 21 Januari 2020 lalu.
Akun Facebook tersebut dilaporkan telah mem-posting foto Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, disertai sebuah caption yang tak pantas.
Mengetahui hal tersebut, Widodo selaku anggota Forum Arek Suroboyo Wani akhirnya melapor pada pihak berwajib.
Widodo menyampaikan, pelaporan ini adalah bentuk dukungan moril serta memberikan peringatan agar bijak dalam bermedia sosial.
• Semangat Hina Tri Rismaharini di Medsos, Saat Ditangkap Sebut Wali Kota Risma Bunda, Lihat Sosoknya
"Hal ini sebagai wujud dukungan moril kepada Bu Wali Kota, serta sebagai upaya merawat atmosfer demokrasi yang sehat dan cerdas dengan tidak menyalahgunakan media sosial," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran telah menindaklanjuti pelaporan tersebut.
Sudamiran akhirnya menemukan pemilik akun tersebut sudah terdeteksi berada di Jawa Barat.
• Ketakutan Wanita Penghina Wali Kota Risma, Ngaku Seperti Orang Dikejar-kejar: Banyak Orang Bully
"Kami sudah amankan, saat ini masih proses untuk pemeriksaan. Kalau sudah selesai akan dirilis Kapolrestabes," kata Sudamiran.
Kini wanita pemilik akun Zikria Dzatil telah ditangkap di kediamannya.
Sebelum akhirnya diamankan polisi, wanita penghina Wali Kota Tri Rismaharini tersebut, sempat bersembunyi di lantai 2 rumahnya.
Sosok pemilik akun Zikria Dzatil ini ternyata merupakan seorang ibu rumah tangga dan telah memiliki 3 orang anak.
Polisi mengabarkan, pencidukan pemilik akun Zikria Dzatil dilakukan pada malam hari di rumah tersangka di kawasan Katulampa, Kota Bogor.
Penangkapan juga disaksikan oleh warga setempat serta Ketua RT, Komar Saleh.
• Beda Nasib Wanita Penghina Jokowi dan Pengolok Risma, Diancam 6 Tahun Bui, Satunya Dibully Netizen
"Magrib (petugas kepolisian) udah pada ngumpul, ada 5 mobil. Jam 21.00 WIB kita masuk rumahnya," kata Komar Saleh.
Menurut warga setempat, wanita tersebut sempat mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan enggak ada suaminya (kerja)."
"Setelah ditelepon suaminya, baru cair."
"Dia sendiri mengakui, 'waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi', katanya," terang Komar Saleh.
Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Arie Noer Rachmawati