TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Draft jadwal Liga 1 2020 yang dibuat PSSI dan PT LIB sudah disebarkan ke 18 klub peserta kompetisi.
Dalam draft tersebut, pertandingan pembuka akan mempertemukan Persebaya Surabaya yang merupakan runner up Liga 1 2019, dengan Persik Kediri juara Liga 2 2019, Sabtu (29/2/2020).
Sementara untuk Arema FC, pertandingan pertama mereka harus away ke markas Persikabo, Senin (2/3/2020). Untuk laga home perdana, mereka akan menjalani laga big match menjamu tim rival, Persib Bandung pada Minggu (8/3/2020) di Stadion Kanjuruhan pukul 18.30 Wib.
Meski baru sebatas draft dan masih ada kemungkinan diubah apabila ada usulan perubahan dari klub, tentunya jadwal pasti Liga 1 mendatang dipastikan tak jauh-jauh dari draft tersebut.
• Karpet Miliaran untuk Rumah Baru Keluarga Anang & Ashanty, Aurel Kaget Sama Nama Juragan Karpetnya
• DAFTAR Harga HP Vivo Terbaru Februari 2020, dari V15 Pro Rp 4,9 Jutaan hingga Vivo S1 Rp 2,9 Jutaan
• BREAKING NEWS - Derbi Jatim Persebaya Vs Persik Kediri Jadi Laga Pembuka Liga 1 2020
"Soal draft yang baru kami terima ini, belum di share ke pelatih. Rencana hari ini share ke pelatih biar dilihat terlebih dahulu. Tadi saya lihat sekilas, Arema away pertama ke Persikabo lalu home pertama lawan Persib," kata Ruddy Widodo General Manager Arema FC saat ditemui, Selasa (4/2/2020).
Bicara soal jeda tiap pertandingan yang musim lalu sempat diresahkan Arema FC, karena jadwal yang sangat padat, Ruddy menilai jika jadwal musim ini lebih ideal dibanding musim lalu.
"Kalau dilihat secara kasat mata, jadwal musim ini terbilang lebih ideal dari musim lalu. Kami lihat jeda pertandingan Arema FC setiap enam hari sekali. Jadi ada waktu untuk recovery dan latihan sebelum ke pertandingan selanjutnya. Ini tentu lebih ideal dari musim lalu yang seminggu dua kali main," ujarnya.
Meski menilai jadwal yang ada di draft ini sudah ideal, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah nantinya Arema FC akan mengajukan usulan soal perubahan jadwal, mengingat pada tahun ini akan ada Pilbup di Malang.
"Soal koreksi kami belum tahu. Yang pasti akan kami sampaikan ke operator soal Pilbup Malang. Namanya masih draft jadi tentu bisa mengajukan perubahan," jelas pria asal Madiun itu.(myu/Tribunjatim.com)