Jejak Karir Dony Pedro 'King of The King', TNI Pastikan Nasib & Status Pekerjaan, Hukuman Menunggu

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Mr Dony Pedro yang mengklaim dirinya King of The King

TRIBUNJATIM.COM - Muncul fakta terbaru tentang fenomena kerajaan fiktif di Indonesia yang bernama 'King of The King'.

Perbincangan seputar kerajaan fiktif satu ini juga terus muncul di media sosial.

Terutama menyoroti sosok pemimpinnya yang tidak kalah heboh.

Sang pemimpin bernama Dony Pedro yang mengklaim diri sebagai raja dari King of The King atau Raja Diraja.

Mengenai siapa sosok sebenarnya pun menjadi viral.

VIRAL Pernikahan 10 Menit Dokter di China Demi Kembali Bekerja Tangani Pasien yang Terjangkit Corona

Raja King of The King, Mr Dony Pedro (ISTIMEWA via Tribunnews.com)

Rupanya, terungkap fakta bahwa ternyata Dony Pedro adalah seorang anggota TNI aktif.

Penjelasan tersebut dijelaskan langsung pihak TNI Angkatan Darat

"Benar bahwa saudara Dony Pedro anggota TNI aktif," ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Candra menuturkan, Dony berpangkat Letnan Satu serta berdinas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.

VIRAL Video Wanita Terinfeksi Corona Melahirkan Anak Pertama, Langsung Dijauhkan dari Sang Bayi

Berikut fakta terkait hal tersebut.

Berpangkat Letnan Satu Infantri

Sebelumnya pengikut sekaligus petinggi King of The King asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyebut Dony Pedro adalah anggota TNI aktif.

"Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif," kata Juanda, baru-baru ini.

Dony Pedro mengaku bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung kepada Juanda.

Juanda menyakini jika pimpinan King of The King bukan tentara gadungan. Kepada Juanda, Dony menunjukkan Kantu Tanda Anggota TNI.

Pada kartu itu Dony Pedro berpangkat Letnan Satu Infantri.

"Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," kata Juanda.

Dokumen dana di bank Swiss

Kepada Juanda, Dony Pedro juga menjamin dokumen terkait dana di Bank Swiss yang dipegangnya asli.

Juanda yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Karawang itu mengaku tertarik bergabung dengan King of The King karena diajak Dony Pedro.

Juanda beberapa kali ditelepon Dony Pedro dan dikirimi foto-foto pusaka. Juanda kemudian diminta datang ke rumah Dony Pedro di Bandung.

"Saya bertemu Dony awal tahun 2019 di Bandung. Awalnya dia meyakinkan saya soal samurai pusaka dan langka yang harganya triliunan. Saya mencari pembeli untuk dia," kata Juanda.

Juanda mengaku tergiur dengan uang komisi dari penjualan senjata itu.

Kebetulan di Karawang, kata dia, ada orang kaya yang tengah mencari benda pusaka. Namun, transaksi senjata pusaka gagal.

Viral, Kisah Siswa SMPN 16 Malang yang Dibully, Pelaku Ngaku Angkat dan Jatuhkan Korban ke Paving

Kehidupan Dony Pedro Terbongkar, Punya 60 ribu T, Namun Kontrak Rumah

Klaim-klaim Indonesia Mercusuar Dunia ini tak kalah bikin geleng-geleng kepala dari Sunda Empire.

Juanda, orang terdekat dari King Of The King menyebut, Pedro adalah sosok yang melantik pemimpin di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata dia saat dihubungi Kompas.com, dikutip TribunJabar.id pada Minggu (2/2/2020).

Selain itu, ada klaim lain dari Indonesia Mercusuar Dunia yang tak kalah fantastis, yaitu terkait jumlah harta kekayaan dan kepemilikan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Juanda mengatakan, King Of The King memiliki Supersemar.

Gemas Geng Pelajar, Bonek Mania Turun Tangan Jaga Surabaya, Gerakan Bonek vs Gengster Viral di IG

Kemudian, harga kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp 60 ribu triliun.

Juanda mengklaim, harta itu ada juga yang masih dalam bentuk surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.

Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia.

King of The King Mr Dony Pedro (Baju Merah Berpeci) (ISTIMEWA via Kompas.com/ Tribun Jabar)

Wartawan TribunJabar.id telah melihat langsung ke rumah yang disebut pernah dijadikan tempat beraktivitas kelompok King Of The King.

Rumah yang pernah ditempati Dony tersebut berada di Jalan Wiranta Nomor 79, Kota Bandung.

Adapun rumah kontrakan itu dikelola oleh Kiat Pambudi (40).

Kiat mengaku mengenal sosok Dony Pedro.

"Saya baca di pemberitaan disebut markas. Setahu saya ini hanya tempat silahturahmi," katanya, kepada TribunJabar.id.

Lebih lanjut Kiat mengatakan, sosok Dony terkesan arogan bagi orang yang tak kenal.

Padahal, aslinya Dony tak seperti itu.

"Hubungan dengan saya secara pribadi baik. Tapi kalau belum kenal kesannya arogan, karena mungkin pernah menjadi aparat," katanya.

Ternyata, Kiat juga sempat berbicara hal-hal yang serius dengan Dony.

Hal-hal serius itu misalnya adalah soal uang-uang Eropa.

"Sempat ngobrol soal tongkat Nabi Musa, uang-uang Eropa banyak katanya. Tapi saya tanya sama teman, ternyata uang yang ditunjukkan bukan uang Eropa, tapi Jerman. Memang agak aneh pemikirannya," ujarnya.

Sementara itu, Asbat, seorang tetangga rumah kontrakan tersebut, juga mengaku mengenal Dony.

Ia mengatakan, istri Dony cukup baik padanya.

"Istrinya cukup baik pada kami, berbagi makanan. Kadang kalau saya lagi di depan rumah lihat-lihat dikasih rokok. Itu harus diterima," ujar Asbat.

Secara terpisah, Sekdis Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Inci Dermaga mengatakan Pemkot Bandung tidak punya wewenang untuk bertindak apalagi organisasi Indonesia Mercusuar atau King of The King tidak tercatat di Kesbangpol.

"Walau tak tercatat di Kesbangpol, tapi kami diperintahkan pusat untuk menyelidikinya," ujar Inci melalui telepon , Sabtu (1/2/2020).

VIRAL Cerita Miris Pernikahan 1 Minggu Model & Konglomerat, Cerai karena Diminta Hemat: Apa Gunanya?

Hukuman

Ternyata Pedro saat ini sedang menjalani proses hukum.

Candra Wiajaya menerangkan hal itu terkait tindakan pidana penipuan.

"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan," ujarnya.

Artikel tayang di Tribun Style

Berita Terkini