TRIBUNJATIM.COM - Shin Tae-yong akan memanggil 34 pemain Timnas Indonesia untuk melakukan pemusatan latihan (TC) di Jakarta, 9-17 Februari 2020.
Pemanggilan ini sejalan dengan menjelangnya laga kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus debut Shin Tae-yong di laga resmi bersama Timnas Indonesia.
TC ini juga sebagai momentum perdana Shin Tae-yong menangani langsung Timnas Indonesia Senior.
• Daftar Lengkap 22 Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Ikut TC di Yogyakarta, Akan Ada 3 Pemain Seleksi
Nama-nama pemain yang mengikuti TC dalam waktu dekat akan segera dirilis.
Selain mengikuti ajang kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia juga akan mengikuti Piala AFF Suzuki 2020.
Serta enam kali laga FIFA Friendly Match baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, program enam kali pemusatan latihan masing-masing 14 hari dalam setiap periode FIFA match day (menyesuaikan periodesasi yang akan dibuat pelatih).
Meski laga tandang melawan Thailand dan kandang versus Uni Emirat Arab masih berlangsung akhir Maret, TC sudah dilakukan sejak Februari agar Timnas Indonesia dapat meraih hasil maksimal di dua laga tersebut.
Sebab, PSSI menargetkan Timnas Indonesia menembus ranking 150 peringkat FIFA pada tahun ini.
Selain itu, pada tiga laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini dapat meraih hasil positif dan finalis Piala AFF 2020.
Lalu bagaimana cara Shin tae Yong mempersiapkan Timnas Indonesia secara skema?
Shin Tae-yong gemar menggunakan varian formasi, dari 4-3-3, 4-2-3-1, 4-4-2 ataupun 3-4-3.
Di antara keempat skema tersebut, 4-4-2 yang kerap ia gunakan di Korea Selatan.
Shin Tae-yong akan menggunakan formasi 4-4-2 untuk menghadapi tim yang memiliki keunggulan postur.
Sedangkan skema 4-2-3-1 dan 4-3-3/4-1-2-3 akan digunakan ketika menghadapi tim-tim yang mengandalkan kecepatan.
• Gelar Pemusatan Latihan di Yogyakarta, Timnas U-16 Indonesia akan Uji Coba Lawan Thailand
Lalu apa yang membuat Shin Tae-yong memiliki pendekatan berbeda?
Keunggulan dari taktikal Shin Tae-yong adalah counter attack yang sangat berbahaya di depan gawang lawan, mengandalkan kecepatan dari dua sayap ataupun dua striker yang diturunkan dalam starting line-up.
Untuk menahan serangan dari lawan, Shin Tae-yong menggunakan zone defending, di mana pemain diberikan masing-masing wilayah untuk dicover.
Ini bertujuan untuk mengurangi duel-duel fisik yang mengandalkan bola-bola atas dan lebih memilih untuk memotong umpan daripada duel fisik.
Kekurangannya, jarak antar pemain agak jauh, dan menyisakan beberapa ruang kosong dibelakang marking zone.
Pasalnya, dua bek tengah tidak diperkenankan terlalu maju untuk mengantisipasi bola melebar dan crossing dari lawan.
Maka, tentu dalam tugas berat di lini tengah Timnas Indonesia yang biasanya ditempati oleh Zulfiandi dan Evan Dimas.
Apalagi dengan zona marking akan menuntut kedisiplinan dari dua fullback untuk tidak terlambat dalam bertahan.
Keunggulan dari taktikal Shin adalah mengeksploitasi ruang-ruang kosong di pertahanan lawan.
Di laga menghadapi Jerman di Piala Dunia menjadi bukti bagaimana dalam skema bola mati pun Korea Selatan bisa mendapatkan celah di lini belakang Tim Panser.
• Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia, 18 Tim Liga 1 Diminta PSSI Rela Lepas Pemain untuk TC Timnas
Ini sangat sesuai dengan karakter pemain Timnas Indonesia saat ini yang mengandalkan kecepatan dibandingkan duel-duel udara.
Asumsi Indonesia akan turun dengan 4-4-2, maka duet striker di lini depan kemungkinan besar akan diisi Lilipaly dan Beto ataupun Spasojevic.
Lilipaly adalah penyerang di belakang striker yang bisa mendikte permainan.
Hadirnya Lilipaly sangat berpangruh dalam skema Shin Tae-yong, apalagi pemain asal Belanda ini bisa diletakkan diberbagai posisi.
Ditambah dengan Lilipaly tidak ragu untuk bermain melebar, akan memungkinkan kerja sama dengan fullback dalam membangun serangan.
Ditunjang dua sayap cepat yang sangat melimpah di Indonesia, sehingga meskipun ada perubahan secara taktikal, tidak membutuhkan perubahan cara bermain Timnas Indonesia yang selalu mengandalkan kecepatan.
• Demi Dukung Timnas Indonesia, PT LIB Tegaskan Liga 1 2020 Harus Selesai di Bulan November
Tetapi, skema ini bukan tanpa masalah, Timnas Indonesia harus memiliki pemain yang memiliki penguasaan bola udara sebagai opsi lain kala pergerakan cepat tidak membuahkan hasil.
Memang Indonesia masih punya beberapa opsi dengan mengoptimalkan para pemain naturalisasi.
Tetapi dengan umur Beto, Spasojevic, ataupun Osas Saha tidak lagi muda, maka Shin Tae-yong harus menyesuaikan skemanya agar tidak bertumpu pada situasi yang memaksa Timnas bermain bola atas.
Steve Han, jurnalis Korea Selatan menilai metode taktikal Shin termasuk rumit.
Hal ini dapat berdampak kurang baik bagi para pemain Indonesia yang nantinya mendapat arahan dari Shin.
Selain itu, Steve Han menyebut penyataan publik yang dibuat Shin juga dapat berdampak negatif ke skuat timnas.
• Dibanding Pikirkan Hasil Uji Coba Timnas U-19 Indonesia, Shin Tae Yong Soroti Fisik Pemain Meningkat
"Bagi kelemahannya, menurut saya: 1. Reputasi sebagai pelatih yang kurang mempunyai detail rumit dalam metoda latihan taktikal," ucap Steve Han.
"2. Membuat pernyataan-pernyataan publik yang bisa mempunyai dampak negatif ke skuad; 3. Kurang pengalaman di luar Korea," imbuhnya.
Meski disebut memiliki pengalaman yang kurang ketika berkarier di luar Korea, Shin Tae-yong punya kesempatan untuk membuktikan.
Seperti halnya yang dilakukan Park Hang-seo bersama Vietnam.
Sejak kedatangannya, The Golden Star menjelma sebagai klub yang diperhitungkan dunia.
• Peforma Timnas U-19 Dinilai Shin Tae-yong Meningkat, Daya Juang hingga Stamina Mulai Berlipat
Daftar 34 pemain Timnas Indonesia
Kiper :
Andritany Ardhyasa (Persija Jakarta)
Muhammad Riyandi (Barito Putera)
Nadeo Argawinata (Borneo FC)
Muhammad Adi Satrio (PSMS Medan)
Pemain Belakang
Fachrudin Arianto (Madura United)
Bagas Adi (Arema FC)
Andy Setyo (Persikabo Bogor)
Rudolf Yanto Basna (PT Pracuap)
Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang)
Ricky Fajrin (Bali United)
Gavin Kwan Adsit (Bali United)
Putu Gede Juni Antara (Bhayangkara FC)
Firza Andika (PSM Makassar)
Asnawi Mangkualam Bahar (PSM Makassar)
Pratama Arhan Alif (PSIS Semarang)
Gelandang
Sani Rizky (Bhayangkara FC)
TM. Ichsan (Bhayangkara FC)
Rachmat Irianto (Persebaya Surabaya)
Muhammad Tahir (Persipura Jayapura)
Bayu Pradana (Barito Putera)
Zulfiandi (Madura United)
Septian David Maulana (PSIS Semarang)
Stefano Lilipaly (Bali United)
Febri Hariyadi (Persib Bandung)
Saddil Ramdani
Rizky Eka Pratama (PSM Makassar)
Osvaldo Haay
Penyerang
Ilja Spasojevic (Bali United)
Lerby Eliandry (Bali United)
Irfan Jauhari (Bali United)
Muhammad Rafli (Arema FC)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 34 Pemain Timnas Indonesia yang Ikuti TC, Menanti Racikan Shin Tae-yong