Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kanwil Kemenkumham Jatim punya cara unik untuk membuat suasana Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis CAT CPNS lebih mencair.
Selain untuk melestarikan budaya, panitia seleksi daerah berpakaian adat nasional agar membuat peserta lebih tenang.
Para panitia yang bertugas terlihat kompak menggunakan pakaian adat. Dari tenda I hingga pintu keluar.
Ada yang menggunakan pakaian adat Jawa, Madura juga Bali.
Panitia perempuan juga banyak yang menggunakan kebaya.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengungkapkan jika tujuan utama penggunaan dresscode ini untuk 'uri-uri budaya' atau pelestarian budaya. Menurutnya, peserta tes CPNS harus diingatkan juga tentang nasionalisme.
• Partai Politik Berbondong-bondong Usung Machfud Arifin, Gamal Albinsaid: Tunggu 5 Bulan ke Depan
• Banjir di Desa Tempuran Tak Kunjung Tuntas, Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto: Sudah Langganan
• Khofifah Lantik 13 Pejabat Eselon II, Mulai Kabiro Humas hingga 4 Wadir RS Saiful Anwar dan Soedono
• Ganja Sintetis Hasil Ramuan Ganja & Tembakau Gayo Bikin Halusinasi Makin Parah, Dijual Secara Online
• Proses Pembuatan Ganja Sintetis yang Dilakukan 4 Pelaku di Apartemen, Pakai Alkohol dan Zat Pewarna
• Apartemen di Jalan Siwalankerto Surabaya Jadi Pabrik Ganja Sintetis, Polisi: Diedarkan di Jakarta
"Dimana topik itu juga menjadi salah satu bidang tes yang diujikan dalam SKD yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)," terangnya, Jumat, (7/2/2020).
Selain itu, Krismono menerangkan jika langkah ini diharapkan bisa membuat peserta lebih tenang dalam menghadapi tes.
Panitia memang lebih bersahabat dengan pakaian adat tersebut.
"Sehingga peserta bisa lebih fokus menghadapi tes dan mendapatkan hasil yang terbaik," harapnya.
Namun, yang paling penting, lanjut Krismono, adalah pelaksanaan tes berjalan dengan lancar.
"Alhamdulillah hingga hari ketujuh pelaksanaan berjalan lancar, semoga bisa seperti ini hingga akhir," tuturnya.
Penulis: Samsul Arifin
Editor: Elma Gloria Stevani