Nasib Suku Pedalaman Amazon yang Terancam Punah, Kini Hanya Tinggal 600 Orang karena Banyak Dibunuh
TRIBUNJATIM.COM - Suku Awa merupakan suku yang ada di pedalaman Amazon.
Saati ini Suku Awa terancam punah.
Suku Awa atau yang juga dikenal dengan nama Guaja, merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang bertahan hidup di pedalaman hutan hujan Amazon.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Sabtu (14/12/21019), kini hanya ada 600 dari mereka yang tersisa.
Seratus di antaranya benar-benar belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar.
• Kisah Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Kaum Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terkuak
Anggota suku ini hidup selaras dengan lingkungan sekitarnya.
Namun, keberadaan suku Awa terancam oleh beberapa pabrik dan komplotannya yang berusaha menebang pohon-pohon di tanah mereka.
Mereka membersihkan diri di aliran sungai, memakan hasil buruannya sendiri – seperti rusa atau armadillo, mengenakan ‘pakaian’ dari kulit hewan dan tidak tersentuh dunia modern atau teknologi sama sekali.
Anak-anak bermain dengan monyet-monyet liar, sementara sang ibu menyusui hewan-hewan tersebut hingga mereka tumbuh dewasa.
Suku Awa sudah terancam selama beberapa generasi. Namun, keadaan saat ini semakin berbahaya bagi mereka.
Perjuangan suku pedalaman ini untuk bertahan hidup, dimulai ketika mereka didorong ke ambang kepunahan oleh kolonial Eropa yang berbondong-bondong datang ke Brasil pada abad ke-16.
Sejak saat itu, para petani dan peternak berusaha untuk merampas lahan suku Awa untuk ditanami berbagai tumbuhan.
Pemerintah Brasil telah berupaya untuk melindungi dan melestarikan suku-suku terasing di Amazon.
Pada 1982, mereka menerima pinjaman 900 juta dollar AS dari Bank Dunia dan Uni Eropa terkait program tersebut.
Sayangnya, hingga kini, masih banyak anggota suku yang dibunuh oleh masyarakat tanpa adanya intervensi pemerintah.
Jika dibiarkan, suku Awa bisa benar-benar punah.