TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Masker kini banyak diburu oleh warga, sejak ramainya virus Corona yang mematikan.
Alhasil, ketersediaan masker tidak ditemukan di sejumlah apotek di Tuban.
Bahkan, pemilik apotek mengaku jika penutup mulut dan hidung tersebut sudah tidak ada sejak Januari.
• Cegah Virus Corona di Surabaya, Berikut Cara Mendapatkan Masker Gratis, Tak Perlu Tunjukkan KTP
"Sejak Januari susah tidak ada, waktu ramai Corona itu," kata Manager Apotek Budi Jalan Basuki Rahmat, Ina Budi Harumanti, Jumat (6/3/2020).
Dia menjelaskan, waktu stok masih mudah didapat, harga 1 boks masker berisi 60 lembar yaitu Rp 30 ribu.
Namun kini stok yang sulit didapat dikabarkan membuat harga masker per lembar mencapai puluhan ribu, waktu awal Rp 5 ribu sudah tinggi harganya.
• Program Bayi Tabung Irwansyah dan Zaskia Berhasil, Ini Wajah Ceria Keduanya Lihat Embrio/Calon Janin
• Di Balik Video Baru Syahrini, ‘Kebohongan’ Soal Adegan Mesra dengan Reino, Sikapnya Tuai Komentar
"Kabarnya mahal, kita sudah tidak ada stok, tidak dapat kiriman dari pabrik," pungkasnya.
Sementara itu, pemilik apotek Seger Jaya Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Lik Putra Wirawan menyatakan, masker di apoteknya sudah habis, terakhir dia menjual Rabu kemarin sebanyak sisa 9 lembar.
Kabarnya stok masker dari distributor baru ada lagi setelah lebaran Idul Fitri.
"Barangnya susah, terakhir saya jual Rp 4 ribu, sebelumnya harga normal Rp 1000, namun kini naik merangkak," tutupnya.
• Efek Panic Buying Gara-gara Virus Corona Kata Psikolog RS Adi Husada Surabaya, Bisa Timbulkan Stres
Apotek beri pengumuman soal stok masker
Masker kini telah menjadi perbincangan bagi masyarakat, sejak ramai virus Corona.
Keberadaannya banyak dicari, sebagai upaya antisipasi agar tidak tertular virus mematikan tersebut.
Namun, untuk mendapatkannya sangat susah.
Apotek banyak yang tidak menjual dan memberi tulisan 'Mohon Maaf Masker Habis'.
"Habis, tidak ada masker," kata pemilik apotik Seger Jaya Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Lik Putra Wirawan, Jumat (6/3/2020).
Dia menjelaskan, stok masker terakhir yang dijualnya yaitu per Rabu kemarin, itupun hanya sisa sembilan lembar.
• Ayah Tiara Idol Tak Panik Soal Antusiasme Fans di Tengah Wabah Virus Corona, Percaya Kekuatan Doa
Lik memang menjual masker secara rata per harinya, tidak boleh orang datang langsung beli banyak.
Penutup area mulut dan hidung itupun dijualnya seharga Rp 4 ribu per lembar, memang meningkat dibanding harga sebelum yaitu Rp 1000.
Sedangkan jika harga per boks isi 50 lembar dijualnya Rp 39 ribu, saat itu barangnya masih ada.
• 9 Pasien Pengawasan Virus Corona Diisolasi, Lihat Update, Kabar Baru 2 WNI yang Positif: Masih Batuk
"Lama-lama memang naik, karena stoknya sulit, harga dari distributor juga naik. Tapi untuk saat ini memang tidak ada stok, diperkirakan hingga setelah lebaran," ungkapnya.
Sementara itu, Apotek Budi di Jalan Basuki Rahmat, sudah sejak Januari tidak ada ketersediaan masker.
Disebutkan manager apotek, Ina Budi Harumanti jika stok masker sudah tidak ada waktu mulai ramai virus Corona.
"Sudah sejak Januari tidak ada masker, biasanya jualnya per boks isi 60 lembar seharga Rp 30 ribu, sekarang barangnya tidak ada dan mahal," pungkasnya.
• 10 Pola Hidup Orang Asia dalam Melawan Virus Corona Disoroti Media Asing, Bersiap hingga Transparan
Penulis: M Sudarsono
Editor: Arie Noer Rachmawati