Virus Corona di Jawa Timur

UPDATE CORONA di Jatim Senin 30 Maret 2020, 90 Positif Covid-19: 7 Meninggal, 336 PDP dan 5071 ODP

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur Khofifah saat menjelaskan update Corona di Jatim yang kasusnya terus bertambah, baik positif Covid-19, pasien dalam pengawasan ( PDP ) dan orang dalam pemantauan (ODP).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jumlah kasus virus Corona Covid-19 di Jatim terus bertambah hingga Senin (30/3/2020) pagi ini.

Berdasarkan update Corona di Jatim Senin 30 Maret 2020, bertambahnya jumlah kasus virus Corona di Jatim terjadi baik pada kasus positif Covid-19, kasus pasien dalam pengawasan ( PDP ) dan untuk orang dalam pemantauan (ODP).

Data update Corona di Jatim tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada Minggu (29/3/2020) malam.

Ada Tipe Orang yang Tak Bisa Terinfeksi Virus Corona, Penelitian Baru Terkuak, Simak Cara Deteksinya

Cara Membuat Disinfektan Pembunuh Virus Corona dari Wipol, Bayclin, & 17 Produk Lain, Simak Rumusnya

Menurut Khofifah, hingga Minggu 29 Maret 2020, update Corona di Jatim adalah, kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai angka 90 orang.

Selain itu, untuk kasus pasien dalam pengawasan ( PDP ) bertambah lagi menjadi 336 orang dan untuk orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 5.071 orang.

“Ada tambahan daerah yang masuk ke zona merah karena sudah ada yang positif Covid-19.

Yaitu Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Jombang, tiga itu menjadi tambahan zona merah,” kata Khofifah dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Terkuak Sebab Khusus Soeharto Selalu Cari Kopassus Berkaki Satu, Bertempur Habis-habisan di Papua

UPDATE CORONA di Jatim Minggu 29 Maret, 7 Meninggal: Jombang Pamekasan & Banyuwangi Masuk Zona Merah

Pihaknya mengatakan meski angka positif Covid-19 di Jatim terus mengalami tren kenaikan, Khofifah menegaskan bahwa masih ada kabar baik yaitu pasien positif yang dinyatakan sembuh di Jatim juga bertambah.

“Hari ini kami bersyukur ada 5 orang yang tadinya dinyatakan positif sudah terkonversi menjadi negatif.

Yaitu ada 3 pasien yang dirawat di rumah sakit di Surabaya dan juga 2 pasien yang dinyatakan sembuh dari rumah sakit di Malang,” kata Khofifah.

Meski begitu Khofifah juga menyebutkan bahwa per hari ini juga ada penambahan kasus positif covid-19 di Jatim yang akhirnya harus meninggal.

Dimana ada 3 orang yang meninggal yaitu dari Surabaya, Magetan dan Gresik.

Dengan begitu total kasus positif covid-19 di Jawa Timur yang harus kehilangan nyawa bertambah menjadi 7 orang.

“Dari dara ini kita bisa lihat sebaran covid-19 di Jawa Timur dan kita bisa mendapatkan kesdaran untuk kembali meningkatkan kewasapdaan dan kesiapsiagaan yang luar biasa,” tegasnya.

Tak Terima Disalip Zig-zag, Sopir Honda Jazz Kejar di Jalan, Malah Tabrak Mobil Parkir di Gresik

Terbongkar Kunci Strategi Jerman Punya Angka Kematian Rendah Covid-19, Sudahkah Dilakukan Indonesia?

Untuk itu hari ini, Khofifah menyebut bahwa pihaknya juga melakukan rakor virtual dengan kapolda dan pangdam dan forkopimda seluruh Jatim guna mengkoordinasikan daerah-daerah yang sudah kedatangan warga yang mudik lebih awal. 

“Bagi daerah yang ada masyarakatnya yang terlanjur mudik lebih awal maka kuta minta dibentuk titik titik check poin bersama RT TW Babinsa dan Babinkamtibmas sampai pada observasi berbasis daerah,” tegasnya.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (28/3/2020), tercatat jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim naik, mencapai 77 orang.

Sementara itu, Orang Dalam Pengawasan (ODP) mencapai 4.568 kasus dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah mencapai 307 kasus.

Kasus terbanyak terjadi di Surabaya dengan rincian 40 pasien positif Covid-19, 195 ODP, dan 50 PDP.

Adapun penambahan 11 kasus positif virus Corona di Jatim pada Sabtu (28/3/2020).

Dengan rincian 7 orang dari Surabaya, 1 orang dari Magetan, 1 orang dari Sidoarjo, 1 orang dari Gresik, dan 1 orang dari Kota Kediri.

Sementara itu, kabar terbaru datang dari Sidoarjo, dimana 2 PDP dikabarkan meninggal dunia.

Kedua pasien berstatus PDP tersebut dimakamkan di tempat pemakaman Praloyo, Gebang, Sidoarjo, Sabtu (28/3/2020) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun, 2 pasien tersebut dirawat di 2 rumah sakit berbeda di Sidoarjo, namun sama-sama rumah sakit rujukan Covid-19.

"Iya, benar," jawab Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, saat dikonfirmasi tentang kabar tersebut, Minggu (28/3/2020).

Satu pasien pria berusia sekira 70 tahun asal Buduran, Sidoarjo, sementara satunya seorang perempuan berusia sekira 60 tahun asal Sukodono, Sidoarjo.

Kabarnya, proses pemakaman pasien kembali kesulitan.

Seperti sebelumnya, banyak yang menolak untuk melakukan pemakaman.

"Itu kendalanya. Padahal, aturannya pasien Covid-19 maksimal hanya 4 jam setelah meninggal harus sudah dimakamkan. Tapi setelah kordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya pemakaman bisa dilakukan," ujarnya.

Hingga Minggu siang, sudah ada 3 pasien berstatus PDP yang meninggal di Sidoarjo. (*)

Berita Terkini