TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 berhenti hingga empat bulan ke depan.
Apabila Indonesia telah pulih dari wabah Corona atau Covid-19, kompetisi baru akan kembali bergulir setelah 1 Juli mendatang.
Terhenti sejak Maret hingga Juni, Arema FC harus menanggung gaji pemain serta official maksimal 25 persen dari gaji yang telah ditetapkan dalam kontrak.
• TERPOPULER BOLA: Pelatih Arema FC U-20 Meninggal Dunia hingga Alasan Madura FC Rekrut Juhari
Meski hanya 25 persen dari gaji yang seharusnya dibayarkan, namun ini tetap menjadi beban bagi klub.
Sebab, dalam kondisi kompetisi yang terhenti, dana dari sponsorship dan subsidi PT LIB juga tak mengalir.
Ditambah lagi, saat ini toko Arema FC Store juga ditutup sementara karena Corona.
• Santi Nangis Memohon-mohon Lihat Kelakuan Denny Cagur Sang Suami: Udah Kesel Banget Sumpah
• Tampilan Lain Abash Keluar Rumah, Gaya Pacar Lucinta Luna saat Olahraga juga Disorot, Malu Dipuji?
Sehingga praktis manajemen Arema FC hanya jualan via online dan secara omzet penjualan turun 70 persen dibanding sebelum ada Corona.
"Kompetisi berhenti sponsor dan subsidi juga berhenti, karena mereka mengikuti liga. Kalau kompetisi berputar ya cair. Kalau berhenti ya stop," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema FC pada TribunJatim.com, Kamis (2/4/2020).
Di tengah kondisi yang seperti sekarang ini, memaksa petinggi klub untuk mengeluarkan uang pribadi, agar bisa memberikan hak para pemain.
• Duka Bagi Arema FC, Pelatih Arema U-20 Wafat Kena Serangan Jantung, Akhir Kisah Dibeber Manajemen
"Gaji pemain, official dan karyawan ya dari kantong pribadi owner," jelasnya.
Saat ini, kepemilikan saham PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) dimiliki oleh Iwan Budianto Wakil Ketua Umum PSSI sebesar 70 persen dan Agoes Soerjanto sebesar 30 persen.
Penulis: Dya Ayu
Editor: Arie Noer Rachmawati