Wabah Virus Corona Mendunia

Tragedi Pasien Corona Hendak Kabur dari Isolasi, Gigit-Cakar Perawat hingga Cedera, Polisi Bertindak

Penulis: Ani Susanti
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi perawat yang dianiaya pasien virus Corona.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pasien virus Corona melakukan tindak kekerasan terhadap perawat.

Pasien virus Corona yang hendak kabur dari ruang isolasi itu mencakar dan menggigit hingga perawat itu mengalami cedera.

Polisi pun sampai bertindak menangani peristiwa ini.

Simak berita selengkapnya.

Tragedi Kereta Jadi Mencekam, Pria Positif Corona Tewas Pasca Ludahi Orang, 1 Gerbong Dievakuasi

Diketahui, virus Corona atau Covid-19 masih terus menjadi pemberitaan utama di berbagai media.

Dilansir dari worldometers.info via TribunStyle (grup TribunJatim.com), kasus Covid-19 di seluruh dunia per Jumat (3/4/2020) mencapai 1.016.793 kasus.

Sementara itu jumlah pasien meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 53.245 jiwa.

Bukan hanya pasien yang meninggal dunia, para tenaga medis pun banyak yang berguguran.

Kisah Perampok Meninggal setelah Positif Corona, Baru 1 Bulan Dibui, Polisi yang Tangani Kena Imbas?

Tak sedikit dari tenaga medis yang yang tertular Corona dari pasien yang mereka rawat.

Apresiasi tinggi pun layak diberikan kepada para tenaga medis yang rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak orang.

Namun nasib malang justru dialami oleh salah seorang perawat di China.

Dilansir TribunStyle dari Worldofbuzz, perawat tersebut mengalami perlakuan tak menyenangkan dari pasien yang ia rawat.

VIRAL Ibu Hamil PDP Corona Curhat Sesak Napas di FB, Sebut Makanan Tak Layak, RS Kuak Fakta Aslinya

Hal itu berawal dari kedatangan seorang pria bernama Okonkwonwoye Chika Patrick (47) di Guangzhou pada (20/3/2020).

Saat tiba di sana, Okonkwonwoye Chika Patrick dinyatakan positif Covid-19.

Okonkwonwoye pun langsung dibawa ke rumah sakit pada (23/3/2020) untuk menjalani perawatan.

Pada (1/4/2020) Biro Keamanan Umum Kota Guangzhou menerima peringatan yang mengatakan ada seorang pasien di bangsal isolasi rumah sakit yang tidak mau diajak bekerja sama.

Pasien tersebut ternyata adalah Okonkwonwoye.

Kondisi Annisa Pohan setelah Tes Corona, Sempat Bertemu Bupati Karawang & Batuk-batuk: Alhamdulillah

Awalnya perawat tersebut meminta izin untuk mengambil tes darah Okonkwonwoye.

Namun Okonkwonwoye menolaknya dan mencoba berjalan keluar dari ruang isolasi.

Merasa dikekang, Okonkwonwoye akhirnya melakukan kekerasan terhadap perawat dengan menggigit dan mencakarnya.

Cedera pun ditemukan di wajah, leher, dan pinggang perawat tersebut.

Perawat dicakar pasien (TribunStyle.com/ Oriental Daily)

Kini, polisi membawa kejadian tersebut ke dalam kasus kriminal.

Pihak rumah sakit juga telah memperkuat keamanan bangsal isolasi.

Perawat dianiaya pasien covid-19 (TribunStyle.com/ Worldofbuzz)

Okonkwonwoye pun kini menjalani isolasi dan perawatan di bawah pengawasan polisi.

Jika nanti perawatan telah selesai, polisi akan segera mengambil langkah hukum untuk menjerat Okonkwonwoye.

Okonkwonwoye bakal dijerat hukum dan peraturan dari Pencegahan dan Perawatan Hukum Penyakit Menular, Hukum Pidana dan Hukum Administrasi Keluar dan Masuk.

Perubahan Lucinta Luna Dibocorkan Petugas, Ada Hobi Baru di Penjara, Abash Pacarnya Terus Merindu

Sudah seharusnya kita sebagai masyarakat lebih menghargai dan menghormati para petugas medis dalam menjalankan tugasnya.

Mereka telah mengorbankan tenaga dan waktu untuk menolong para pasien.

Bersikap taat dan tertib pada anjuran mereka bukan tak mungkin akan mempercepat virus Corona lenyap.

Bahkan dengan melakukan self isolation dan social distancing, kita telah banyak membantu meringankan beban mereka.

Pasien Positif Corona di Prabumulih Keliling Kota Naik Ojek dan ke Pasar, Masyarakat Takut

Masyarakat Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, merasa khawatir setelah beredarnya pesan berantai di grup Facebook hingga WhatsApp terkait pasien positif Virus Corona, Jumat (3/4/2020) siang.

Isi pesan tersebut mengatakan bahwa ada pasien positif terjangkit Covid-19 yang masih berkeliling di tempat umum.

Menurut pesan yang beredar, paisen 09 positif Virus Corona asal Prabumulih dikabarkan keliling kota naik ojek.

Tidak hanya itu, pasien 9 bahkan dikatakan pergi ke beberapa tempat seperti pasar dan rumah orang tuanya.

Wali Kota Sutiaji Persilahkan Arek Malang Pulang, Bakal Dipantau Ekstra Ketat untuk Cegah Corona

Dalam pesan tersebut juga ada imbauan untuk berhati-hati bila datang atau menggunakan jasa ojek.

Kabar tersebut dengan cepat beredar luas di masyarakat Prabumulih.

"Info (dari wag IDI Prabumulih, red) : Pasien positif no.9 masih beredar keluar rumah siang ini naik ojek ke Sukajadi ke rumah ortunya.

Ybs tidak isolasi di RS, bahkan keluar rumah naik ojek. Agar bapak/ibu agar lebih hati2 terutama yg menggunakan jasa ojek termasuk saat pesan antar makanan. #JustStayAtHome".

"Saat ini jangan ke Grapari dulu, ada pengunjung pasien positif Corona datang".

Demikian isi pesan berantai tersebut yang menyebutkan pasien 09 (istri almarhum) naik ojek.

Gedung SD di Jatim Bakal Jadi Tempat Karantina Covid-19 Bagi Pemudik, Dindik Surabaya: Belum Dengar

Saat dikonfimasi via telepon, Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih, dr Happy Tedjo, membenarkan informasi tersebut.

Menurutnya, pasien tersebut memang memutuskan untuk isolasi secara mandiri di rumah orang tuanya.

"Pasien itu rencana mau isolasi mandiri ke Sukajadi ke rumah orang tuanya. Sepertinya secara psikologis dia menginginkan isolasi dan lebih sehat di rumah orang tuanya," ujar Tedjo.

"Katanya mobilnya sedang tidak ada karena ada di rumahnya di kawasan Lingkar. Tapi seharusnya naik mobil saja, jangan naik ojek, untuk menghindari supaya tidak tertular," tegasnya.

Kesal, Suami di Malang ini nekat Bunuh Istrinya Sendiri

Disinggung kenapa tiga pasien tidak diisolasi di rumah sakit, Tedjo mengatakan sesuai pedoman pusat halaman 30 terkait Covid-19 dijelaskan positif tanpa gejala bisa dirawat di rumah dengan pengawasan.

"Untuk yang dua berusia tua besok mau diisolasi di rumah sakit walaupun memang tidak ada indikasi, untuk yang satunya bisa di rumah namun memang semestinya ada yang bisa mengetahui untuk penanganan atau pengertian bagus."

Tapi kalau memang sudah berpengaruh ke sosial maka kita akan lakukan kebijakan diisolasi ke rumah sakit saja," tegasnya.

Lebih lanjut Tedjo menuturkan, jika memang pasien masih tidak mau isolasi di rumah maka indikasinya bukan medis tapi sosial dan untuk keamanan warga ada pihak lain yang membidangi.

"Karena kalau indikasi medis tidak ada masalah paling sosial, maka akan kita lakukan kebijakan terkait itu," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle dengan judul Derita Pilu Perawat Corona, Dicakar dan Digigit Pasien, Lihat Lebam Merah di Kelopak Matanya, Ngilu! dan Tribunsumsel.com dengan judul Pasien Positif Corona di Prabumulih Keliling Kota Naik Ojek dan ke Grapari, Masyarakat Takut.

Berita Terkini