TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dampak penyebaran virus Corona atau Covid-19 menginfeksi semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Namun, secara umum mereka memiliki risiko gejala yang lebih kecil.
Meski terlihat sehat, bukan berarti anak-anak terbebas dari virus yang telah menjadi pandemi ini. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian khusus untuk menghindari penularan virus Corona atau Covid-19 kepada anak-anak, terutama menjaga daya imun tubuhnya.
"Ini juga jadi salah satu kekhawatiran saya. Kalau kita mungkin masih bisa awas jangan sampai ketularan. Kalau anak cenderung lebih aktif, pegang sana sini. Risiko terpaparnya juga besar," kata Diana Hendrawan, warga Sememi Surabaya.
Ibu satu anak ini mengatakan, sebisa mungkin menghindarkan anak dari kerumunan dan membiasakan hidup bersih.
"Sejauh ini saya melakukan hal tersebut karena bingung apa yang bisa dilakukan lagi. Harapannya dengan mengajarkan hal itu, anak akan terbiasa," katanya.
Dokter spesialis anak RSIA Kendangsari Merr Surabaya dr Diana Amilia Susilo SpA IBCLC mengatakan, penyebaran virus Corona atau Covid-19 pada anak-anak memang tetap harus diwaspadai meskipun risikonya tidak sebesar orang lanjut usia.
"Jika dilihat dari segi imunitas, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni daya tahan tubuh anak, virus, serta lingkungan," kata dr Diana Amilia Susilo SpA IBCLC .
• Kapolda Jatim : Daerah Lain Bisa Contoh Kampung Tangguh Lamongan, Jadi Role Model
• Daftar Promo Burger King 1-7 Juni 2020, Harga Spesial Mulai Rp5 Ribu hingga Free Cheese Burger
• 4 Fakta Penangkapan Mantan Sekretaris MA Nurhadi oleh KPK, dari Sayembara hingga Sering Tukar Uang
Dalam hal ini, orangtua harus memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, serta menghindarkan kontak dengan orang atau benda yang berpotensi menularkan virus.
"Edukasi juga harus diberikan sejak dini. Mereka perlu dilatih untuk berperilaku hidup bersih dan sehat," katanya kepada TribunJatim.com.
Hal-hal yang perlu dibiaskan menurut Diana Amilia diantaranya rajin mencuci tangan, langsung mandi setelah berpergian, menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, dan sebagaianya.
"Kebiasaan pola hidup yang bersih ini bertujuan untuk menjaga lingkungan serta menghindarkan dari paparan virus. Hidup yang bersih sangat berperan dalam hal ini," jelasnya.
Tidak hanya itu, orangtua harus memberikan asupan vitamin setiap hari. Ini agar sistem imun semakin kuat dan bisa menangkal berbagai macam penyakit.
"Vitamin didapatkan dari makanan dan minuman sehat seperti sayur dan buah. Lebih baik hindarkan makanan atau minuman yang tidak sehat," urainya.
Lebih baik lagi anak dibiasakan berjemur untuk mendapatkan sinar matahari yang bagus untuk daya tahan tubuh.
"Kalau perlu, bisa ditambahkan vitamin tambahan. Tapi sebenarnya diberi asupan makanan bergizi juga sudah cukup," ungkap Diana.
Menjaga imunitas anak memang tidak bisa terlepas dari figur orangtua. Harus ada kerja sama yang baik antara keduanya agar sama-sama terhindari dari virus Corona atau Covid-19.
Termasuk saat nanti anak kembali ke sekolah. Tidak hanya orangtua, guru pun harus ikut andil.
"Penting bagi orangtua dan guru menekankan tentang physical distancing dan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Diana.
Secara alamiah, anak lebih sulit menjaga jarak dengan temannya. Mereka senang bermain, berkumpul, serta bergurau.
"Hal ini berpotensi menjadikan anak-anak carier. Jika tertular di sekolah, bahayanya bisa menularkan ke anggota keluarga di rumah," Diana menguraikan.
Jadi, lanjutnya, orangtua dan guru harus bisa mengontrol anak supaya terhindar dari covid-19.
"Harus ada imbauan untuk mematuhi perilaku hidup yang bersih, baik di sekolah, maupun di rumah," pungkasnya.(Christine Ayu/Tribunjatim.com)