Virus Corona di Surabaya

Pemkot Surabaya Didesak Siapkan 'Kampung IT', Dukung Siswa Belajar Daring Selama Pandemi Covid-19

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - sekolah daring di masa pandemi virus Corona.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni desak Pemkot Surabaya menyiapkan infrastruktur kampung IT.

Hal itu dirasa perlu untuk keperluan belajar daring selama pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

"Banyaknya orang orang tua mengeluh dengan sistem belajar daring yang diterapkan sekolah untuk para siswa," kata Fathoni yang juga anggota DPRD Surabaya , Selasa (27/7/2020).

Begini Respon Azrul Ananda Soal Dirinya Direkomendasikan Nasdem Dampingi Machfud Arifin di Pilkada

VIRAL Pramugari Cantik Salat di Pesawat, Video Tak Sengaja Merekam, Wajahnya Buat Heboh: Best View

Saat ini, hampir semua orang tua siswa mengeluhkan model belajar daring yang tidak ditunjang infrastruktur memadai.

Tidak ada fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah seperti halnya sarana jejaring akses internet gratis.

Akibatnya, masyarakat yang sudah susah di saat pandemi Covid-19 harus makin dibebani biaya untuk beli paket internet untuk anaknya belajar daring.

Bahkan, tidak jarang orang tua terpaksa harus membelikan ponsel anaknya untuk kebutuhan belajar daring di rumah.

Kasus Pedofilia di Surabaya Dibongkar Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Wali Kota Risma Beri Apresiasi

Program 300-500 Juta per Dusun Jadi Andalan Mas Iin di Pilkada Sidoarjo 2020: Terpenting Ada Solusi

Tentunya, kata dia, hal ini membuat orang tua semakin terbebani. Terutama mereka dari kalangan keluarga tidak mampu.

Untuk itu, Fathoni meminta pemerintah menyiapkan infrastruktur berupa internet gratis di semua kampung terlebih dahulu sebelum membuat kebijakan model daring. 

Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini menyarankan agar Pemkot Surabaya membuat kampung IT supaya masyarakat pelajar bisa menikmati internet di rumah masing-masing, khususnya untuk keperluan pendidikan.

Adapun untuk anggarannya, kata dia, Pemkot Surabaya bisa membuat kebijakan seperti realokasi belanja dengan menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS) untuk keperluan belajar daring.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga bisa menganggarkan melalui APBD maupun meminta bantuan CSR dari perusahaan-perusahaan komunikasi yang selama ini kabel dan fiber optiknya banyak di Kota Surabaya.

"Sebagai kota yang mengklaim kota digital, rakyat harus mendapatkan manfaat atas itu semua," ujarnya.

Arif Fathoni mengatakan Golkar mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan peralihan model belajar dari model tatap muka ke daring di saat pandemi Covid-19 sebab kebijakan ini salah satunya bertujuan untuk mencegah sebaran Covid-19.

Namun, kata dia, pencegahan juga harus juga diimbangi dengan kebutuhan masyarakat pelajar, utamanya terkait layanan kebutuhan sarana pendidikan di masa pandemi Covid-19 seperti akses internet dan sarana penunjang lain secara gratis, sehingga tak kian membebani masyarakat. 

Penulis: Nuraini Faiq

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini