TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Calon petahana, M Sanusi menjelaskan Pilkada Malang 2020 akan minim terjadi friksi jika hanya terdapat calon tunggal dalam meraih jabatan Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang.
"Kalaupun itu terjadi, mungkin lebih membawa dampak manfaat gotong royong tidak ada friksi friksi di Kabupaten Malang," ujar M Sanusi ketika dikonfirmasi.
Sejauh ini, hanya pasangan Sanusi dan Didik Gatot Subroto yang sudah menunjukkan sinyal kuat bakal maju di Pilkada Malang 2020.
"Kita laksanakan sesuai aturan dan perundang-undangan. Kita jalan terus," ujar M Sanusi kepada TribunJatim.com.
Sanusi tidak akan merubah strategi meraup suara rakyat Pilkada pada Desember 2020 nanti.
"Status petahana? Sama saja. Strategi masih gak ada perubahan," tutur pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.
Strategi yang tampak sejauh ini dari kubu Sanusi adalah mengajak komunikasi organisasi non politik.
Komunikasi itu mengarah pada menjaring dukungan agar masuk dalam koalisi yang dibangun petahana.
• PT KAI Sediakan Layanan Rapid Test Berbayar, Layanan Rapid Test di Stasiun Malang Diundur
• Reaksi Bonek Saat Tahu Azrul Ananda Ogah Terjun ke Politik, Singgung Soal Komitmen dan Janji
• Sopir Tronton Box Tewas di Kursi Kemudi, Truk Parkir di Bahu Jalan Tandes Sejak Kemarin: Mesin Nyala
"Banyak elemen masyarakat, dari NU, Pagar Nusa, LDI, Ansor dan Muhammadiyah," terang Sanusi kepada TribunJatim.com.
Sedangkan pada partai non parlemen beberapa partai telah bertemu dengan Sanusi.
"Yang sudah ketemu saya, PKS, Partai Berkarya, PAN, PSI dan Perindo. Dari pimpinannya menyatakan sudah mendukung," ujar Sanusi.
Dalam waktu dekat Sanusi akan menggelar deklarasi pencalonannya sebagai calon Bupati Malang dan calon Wakil Bupati Malang.
"Masih ditata dulu nanti deklarasi bersama kita lakukan. Yang perlu ditata semua administrasi, kesiapan yang direncanakan," terang Sanusi.
Deklarasi itu akan digelar pada pertengahan bulan Agustus 2020.
"Saat ini masih menunggu rekom masing-masing partai koalisi belum semuanya kita terima," beber suami Anis Zaidah itu.
Sanusi mengaku Gerindra masih dalam proses untuk memutuskan langkah bergabung dalam koalisi PDIP.
"Sementara dalam proses itu Gerindra. Demokrat yang sudah," ujar pengoleksi burung hias ini. (ew/Tribunjatim.com)