Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sudah genap 10 hari, Satlantas Polresta Malang Kota melaksanakan Operasi Patuh Semeru 2020.
Dari hasil evaluasi selama 10 hari tersebut, tingkat kepatuhan masyarakat untuk tertib berlalu lintas meningkat.
"Dari pantauan kami mulai dari tanggal 23 Juli hingga 1 Agustus 2020, respon masyarakat untuk patuh dan tertib berlalu lintas meningkat. Begitu pula dengan kepatuhan protokol kesehatannya. Kami lihat para pengendara dan penumpang kendaraan bermotor, baik roda dua dan roda empat telah tertib untuk selalu memakai masker," ujar Kasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Ramadhan Nasution kepada TribunJatim.com, Minggu (2/8/2020).
• Kisahnya Pernah Viral karena Retas Situs NASA, Nasib Putra Aji Tragis Seusai Dikeroyok, Kondisi Pilu
• Stadion Gelora Bung Tomo Bakal Dikelilingi Pagar 3,6 Meter, Pastikan Area Aman untuk Pertandingan
Ia menjelaskan selama 10 hari kegiatan Operasi Patuh Semeru 2020, Satlantas Polresta Malang Kota telah mengeluarkan sebanyak 917 surat atau lembar tilang.
"Jumlah tersebut merupakan total hasil seluruh Operasi Patuh Semeru 2020 yang dilakukan serentak di wilayah Kota Malang. Baik yang dilakukan oleh Satlantas Polresta Malang Kota maupun Polsek yang berada dibawah jajaran Polresta Malang Kota," jelasnya.
Dirinya menerangkan bahwa pelanggaran lalu lintas tetap masih didominasi oleh pengendara roda dua.
• Ketua DPD RI, LaNyalla Serahkan dan Saksikan Pemotongan Hewan Kurban di DPP PBB Jakarta
• Wali Kota Risma Sebut Surabaya Sudah Zona Hijau: Tren Penularan Covid-19 Turun, Angka Sembuh Naik
"Dari 917 lembar tilang yang kami keluarkan, hampir sebanyak 80 persennya kami berikan kepada pengendara roda dua. Sedangkan sisanya kami berikan kepada pengemudi roda empat," bebernya.
Dirinya juga mengungkapkan jenis pelanggaran yang mendominasi selama 10 hari gelaran Operasi Patuh Semeru 2020.
"Yang paling banyak adalah pelanggaran karena tidak memiliki SIM, pelanggaran rambu atau marka jalan serta tidak memakai sabuk pengaman," tambahnya.
Oleh karena itu pihaknya kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap selalu mematuhi aturan dan etika berlalu lintas.
"Kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu tertib berlalu lintas. Karena kecelakaan lalu lintas, berawal dari pelanggaran tertib berlalu lintas. Kami pun juga selalu mengerahkan personil Dikyasa di tiap kegiatan operasi. Untuk memberikan Pendidikan Masyarakat Lalu Lintas (Dikmas Lantas) bagi para pelanggar, agar mereka tidak mengulang kembali pelanggaran lalu lintas," tandasnya.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Heftys Suud