Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rotary Club Surabaya Kaliasin berikan bantuan buku dan alat tulis ke Sekolah Dasar (SD) Margorukun dan Taman Kanak-kanak (TK) Al Ikhlas, Selasa (18/8/2020).
Hal itu dilakukan sebagai upaya melakukan gerakan literasi pada anak-anak.
Presiden Rotary Club Surabaya Kaliasin, Farah Nurani Tjinong mengatakan, selain untuk menggerakan literasi, hal ini pun dilakukan sebagai upaya meningkatkan minat baca dan semangat belajar.
• 4 Warga Kota Batu Dirikan Tandur Pangan, Gerakan Wirausaha Sosial Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
• Bacawali Machfud Arifin Temui 200 Perias, Siap Fasilitasi Kreasi Riasan Pengantin Khas Surabaya
Sehingga pengetahuan anak-anak dapat bertambah, walau sekolahnya terpaksa diliburkan imbas pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
"Walaupun kegiatan sekolah saat ini banyak yang dilakukan secara daring tetapi tidak semua siswa dapat melakukan kegiatan tersebut. Oleh karena itu buku tulis dan bacaan tetap menjadi acuan anak-anak, saat harus belajar di rumah," ujar Farah.
Menurut Farah, anak didik pada jenjang TK dan SD masih masuk dalam fase pertumbuhan. Maka buku dinilai mampu menjadi stimulus pembelajaran.
• NEWS VIDEO - Pria 53 Tahun Cium Jenazah Covid-19 di Kota Malang, Langsung Dijemput Paksa Polisi
• Sinopsis Dari Jendela SMP Episode 74 Selasa 18 Agustus 2020, Tayang di SCTV, Streaming di Sini
Terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. Farah ingin ikut andil dalam sektor pendidikan tingkat dasar.
"Dengan bantuan buku-buku bacaan sekaligus buku tulis ini bisa meningkatkan pengetahuan di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih," imbuhnya.
Selain itu, program ini dinilai sejalan dengan project literasi dari Rotary Club Surabaya Kaliasin. Sehingga, ia berharap agar anak-anak tetap belajar dan terus meningkatkan literasi membacanya selama di rumah saja.
Sukesih, satu di antara guru SD Margorukun yang menerima bantuan buku dan alat tulis dari Rotary Club Surabaya Kaliasin mengaku, saat ini di sekolahnya masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional.
"Karena di sekolah kami mengalami kendala pembelajaran daring, maka kami menggunakan pembelajaran luring. Jadi, guru-guru di sini membuat materi sendiri, yang nantinya akan di-fotocopy kemudian diambil oleh wali murid," ungkapnya.
Sementara itu, Nurr Rahmawati, Ketua Yayasan Al Ikhlas mengaku senang, lantaran sekolahnya dipercaya menerima bantuan tersebut.
"Mudah-mudahan bermanfaat bagi anak-anak, apalagi banyak dari anak didik kami yang sudah yatim. Semoga dengan bantuan ini mereka tetap semangat sekolah meski harus dari rumah," tandasnya.
Penulis: Akira Tandika
Editor: Heftys Suud