TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah resmi membuka kembali wisata ke Gunung Bromo pada Jumat tanggal 28 Agustus mendatang.
Akan tetapi, pembukaan wisata di TNBTS tersebut berbarengan pula dengan perayaan Hari Raya Karo yang diperingati setiap tahunnya oleh Suku Tengger.
Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Raya Karo tersebut, Pemerintah Desa Ngadas, Kabupaten Malang menerapkan aturan tidak menerima tamu untuk sementara waktu.
Baik itu wisatawan, ataupun masyarakat dari luar Desa Ngadas yang akan berkunjung ke Desa Ngadas.
"Jadi kami menerapkan aturan untuk tidak menerima tamu sementara waktu mulai tanggal 27 Agustus - 10 September 2020. Hal ini kami lakukan, karena masa pandemi Covid-19 dan kami juga mengikuti anjuran dari pemerintah," ucap Pergianto, Kepala Dusun Ngadas, Kabupaten saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (25/8).
Anjuran untuk tidak menerima tamu kunjungan ke Desa Ngadas tersebut tidak berlaku bagi wisatawan yang akan berlibur ke kawasan wisata Gunung Bromo.
• Kondisi Terbaru Surabaya Saat Pandemi Diungkap Wali Kota Risma: Sudah Bisa Kita Kendalikan
• Dua Polisi Diduga Disekap di Sampang Madura, Polda Jatim Gercep, Sebut Miskomunikasi dan Provokasi
• Wisata Gunung Bromo Bakal Dibuka 28 Agustus Ini, TNBTS: Karcis Hanya Bisa Dibeli Via Online
Wisatawan dari arah Kabupaten Malang tetap diperbolehkan melewati Desa Ngadas, asalkan tidak bertamu ke Desa Ngadas.
Hal ini kata Pergianto sudah sesuai dengan kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Malang, Pemerintah Desa Ngadas, BPBD, Balai Besar TNBTS dan masyarakat Desa Ngadas.
"Kalau wisatawan mau lewat silahkan. Memang jalur menuju ke kawasan TNBTS bisa diakses melalui desa kami. Tapi mereka hanya diperbolehkan lewat saja, kalau mau berkunjung ke desa kami masih belum," ucapnya kepada TribunJatim.com.
Pergianto menambahkan, pemantauan orang yang masuk ke Desa Ngadas, Kabupaten Malang saat ini terus dilakukan.
Di mana Pemerintah Desa Ngadas, tetap memfungsikan pos pantau di akses jalan menuju desa Ngadas.
Pos pantau tersebut difungsikan untuk mengecek kondisi kesehatan seseorang yang akan memasuki Desa Ngadas sesuai protokol kesehatan.
"Pos pantau terus kami dirikan. Karena di wilayah kami masuk zona hijau. Dan kami tidak ingin ada penularan kasus di sini," tandasnya kepada TribunJatim.com.(Rifky/Tribunjatim.com)