Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir membuat Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar wisuda secara daring, Sabtu (5/9/2002).
Wisuda daring ini diikuti 1.299 wisudawan yang terdiri dari 26 wisudawan Diploma-3, 1.115 wisudawan Strata-l dari 16 program studi, 133 wisudawan strata-2 dari 6 program studi den 25 wisudawan strata-3 dari 3 program studi.
Rektor Untag Surabaya, Mulyanto Nugroho melepas Prosesi wisuda ke-121 di Gedung Graha Widya lantai 2 dan disiarkan melalui zoom dan youtube. Dengan dihadiri perwakilan dari jajaran Rektorat dan Senat prosesi wisuda virtual ini tetap memperhatikan dan menerapkan protokol Kesehatan.
• Terkuak Permintaan Terakhir Adjie Massaid, Soal Reza Artamevia Bukan Angelina, Aaliyah: Ibu Gak Bisa
• Ahmad Dhani Semprot Sikap Anak Mulan Pada Putra Maia, Safeea Malah Balik Kesal: Lebih Mending Aku
"Prosesi wisuda secara daring ini memiliki agenda yang sama seperti wisuda pada umumnya, namun terdapat perubahan dalam teknis seperti prosesi simbolis pemindahan tali mortar wisudawan yang biasanya dilakukan oleh Rektor, kini diwakilkan oleh orang tua atau wali wisudawan dipimpin oleh Rektor secara virtual,"urainya.
Mewakili peserta wisudawan virtual, 15 wisudawan terbaik dari 7 fakultas menghadiri prosesi wisuda secara Iangsung. Wisudawan yang hadir tetap mengenakan atribut toga lengkap.
”Pandemik ini tidak menyurutkan semangat dan mengubah niat kami untuk tetap bangga meluluskan generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
• Satgas Covid-19 Tutup Arena Game Online di Kediri, Pengelola Tidak Mengindahkan Imbauan Petugas
Mulyanto juga mengajak dan memotivasi para wisudawan untuk tetap bersemangat dan tidak berkecil hati dalam mengikuti prosesi wisuda, sebab tidak semua memiliki kesempatan yang sama meski kali pertama dilakukan wisuda secara virtual atau daring.
Mengambil tema ”Langgas untuk Indonesia Melantas”,Mulyanto mengingatkan wisudawan akan kebebasan dalam mengasah potensi dan bakat yang dimiliki, sehingga menciptakan akademisi yang berkarakter kebangsaan.
Selain nuansa penuh khidmat, haru dan bahagia ini, wisudawan juga dihibur oleh Komika yang lahir di Magetan dan besar di Surabaya.
Komika yang seringkali tampil di Iayar kaca dalam acara Stand Up Comedy Indonesia, Cak Lontong menebarkan canda tawa yang cerdas dan segar sekaligus menyisipkan sejumlah kisah inspiratif, motivasi dan pesan moral untuk wisudawan
• Hasil Mediasi Pasangan di Kediri Lewat Satpol PP, Sang Pacar Buat Pernyataan Siap Bertanggung Jawab
Salah satu wisudawan dari Fakultas Hukum, Meinara Iman Dwi Hartanto, mengungkapkan wisuda virtual menjadi pengalaman berharga karena di luar kebiasaan
" Bagi saya merupakan hal yang baru, mulai dari jarak diatur, harus pakai masker dan keluarga tidak bisa menyaksikan secara langsung,"ujarnya.
Namun, Iman mengaku masih merasakan nuansa khidmat meskipun dengan pembiasaan baru ini.
Iapun membagikan pesan agar para mahasiswa akhir tidak tergoda dengan suasana pandemi yang menfharuskan segal sesuatu secara virtual.
"Yang sudah mengalami suasana kuliah selama pandemi dua sampai tiga bulan memang ini tantangan yang menggoda. Tapi ya harus fokus dengan tujuannya, karena kalau semua sudah selesai tinggal santai,"pungkasnya. (SURYA/Sulvi Sofiana)
Editor: Pipin Tri Anjani