Pilwali Surabaya

Machfud Arifin Akui Dirinya Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Dahlan Iskan Iri: Ayo Dibagi Tipsnya

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin, 2020.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Covid-19 juga menyerang Machfud Arifin.

Meski demikian, Dahlan Iskan mengaku iri terhadap Machfud Arifin.

Apa sebabnya? Simak pengakuannya!

Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) umumkan dirinya Orang Tanpa Gejala (OTG) virus Corona ( Covid-19 ).

Mengetahui hal tersebut, satu di antara Bacawali Pilwali Surabaya 2020 ini penuh semangat optimistis melewatinya.

Terkait sikap MA, Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku  iri dan salut jiwa besar sang mantan Kapolda Jatim ini.

Pilwali Surabaya 2020, Alasan Kenapa Pemilih Milenial Dukung Machfud-Mujiaman

"Luar biasa. Saya mengapresiasi. Ini contoh calon pemimpin mau transparan. Politisi harus begini, terbuka. Saya bersyukur Pak MA mempelopori transparansi kesehatan. Banyak orang malu masalah kesehatan dibuka," kata a Dahlan.

Bos media dan properti ini juga salut dengan jiwa besar penuh teladan MA yang juga mendoakan rival politiknya (Paslon Eri Cahyadi-Armuji). Hal baik karena menjadi contoh.

"Saya terus terang iri pada Pak MA. Orang yang pernah positif tanpa gejala, tidak perlu opname. Artinya, sudah kebal. Ayo dibagi tipsnya. Kalau suatu saat positif atau orang lain positif, saya mau seperti Pak MA dan Pak Mujiaman," kata Dahlan.

Dalam jumpa pers virtual itu, Dahlan terus mendoakan MA dan Muijiaman yang pernah positif dan diberi berkah kebal, menghindari Covid-19 tanpa gejala.

MA pun menyampaikan bahwa selama isolasi di rumah itu, dirinya selalu tetap olahraga di luar rumah. Makanan sehat dan istirahat cukup.

"Saya selalu minta Bapak minum vitamin. Juga selalu siapkan madu. Tetap besarkan jiwanya dan dukung tetap sehat," timpal Lita Machfud, istri Machfud.

Saat ini kondisi Paslon MA-Mujiaman sudah sehat. Mereka siap memimpin Kota Surabaya maju  kotane, makmur Wargane.

Namun dalam tahapan Pilkada 2020 ini harus dilalui dengan memperhatikan protokoler kesehatan yang ketat.

Selama ini, MA mengaku bersemangat turun menyapa warga langsung. Ingin mendengar suara warga Surabaya.

Karena pandemi, sebelum ke lokasi sapa warga jika tidak ada protokoler kesehatan tidak mau datang. Timnya akan cek ketat.

"Saya membawa microphone dan peralatan sendiri setiap pertemuan warga. Saya hanya takut saat warga berduyun-duyun berkerumun minta foto selfie. Saya hindari salaman dulu," kata Machfud. 

Berita Terkini