TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo dan DPRD Sidoarjo sudah menyepakati PAK (perubahan anggaran keuangan) APBD 2020.
Pengesahan APBD Perubahan itu digelar dalam rapat parupurna di gedung dewan, Kamis (1/10/2020).
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, sda perbedaan angka cukup mencolok.
Dari sebelumnya Rp 5,3 triliun APBD 2020, pada APBD Perubahan ini berkurang menjadi Rp 5,07 triliun. Ada penyusutan sekira Rp 300 miliar imbas pandemi virus Corona ( Covid-19 ) yang terjadi selama ini.
• Gaya Hidup Nia Ramadhani Disoroti Kakak Ipar Apa-apa Dibantuin, Istri Ardi Akui Manja: Ga Diajarin
• Tip Merawat Rambut Berwarna dari Aan Glow Salon: Kenali Jenis Pewarnaan dan Hindari Produk pH Tinggi
"Sudah disepakati dan sudah digedok. APBD Perubahan masih fokus dalam penanganan Covid-19," kata Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono usai rapat paripurna di gedung dewan.
Dia mengaku tidak tahu detail perubahan anggaran itu karena baru beberapa jam menjabat sebagai Pj Bupati.
Hanya disampaikan bahwa penanganan Covid-19 masih prioritas. Termasuk penangana infrastruktur kesehatan dan penanganan medis, anggaran untuk warga terdampak Covid-19, serta penanganan ekonomi akibat pandemi.
• VIRAL Emak Emosi Ajari Anak Hafalkan Pancasila, Sosok Asli Terungkap, Dulu Hidup Susah Kini Kaya
• Bawaslu Terima Belasan Aduan Pilkada Surabaya, Terbaru, Wali Kota Risma Dilaporkan Menyalahi Aturan
"Tapi alokasi untuk hal-hal urgent lain juga tetap ada. Seperti penanganan jalan rusak, banjir, sosial, dan sebagainya," lanjut Hudiyono.
Sekda Sidoarjo Ahmad Zaini menyebut bahwa anggaran untuk jalan dan sebagainya itu hanya menyesuaikan waktu yang tersisa. Sekira tiga bulan, sampai akhir 2020 mendatang.
"Sehingga, alokasinya juga tidak terlalu besar. Tentang jalan rusak misalnya, mayoritas terkait proram pemeliharaan jalan. Sulit pembangunan fisik yang besar mengingat waktu yang mepet," urainya.
Pembangunan lain, seprti plengsengan dan sebagainya tetap ada. Namun angkanya juga tidak terlalu besar. Demikian halnya persiapan penanganan banjir, tetap dialokasikan tapi menyesuaikan kondisi.
"Penanganan banjir tetap dialokasikan dalam PAK ini. Seprti tahun-tahun sebelumnya, karena saat akhir tahun potensi banjir masih terus terjadi," ujar Usman, Ketua DPRD Sidoarjo.
Selain itu, DPRD juga sudah meminta grand desain ke Pemkab Sidoarjo dalam upaya penanganan banjir secara menyeluruh, dalam jangka panjang. Melalui grand desain itu, diharapkan penanganan banjir bisa lebih maksimal.
"Jalan rusak dan berbagai urusan penting lain juga tetap dianggarkan dalam PAK ini. Namun demikian, penanganan Covid-19 dan dampak perekonomian masih menjadi prioritas," ungkap politisi PKB tersebut.
Saat ini, Sidoarjo sudah masuk zona orange dan secara perhitungan sudah berpotensi menjadi lebih baik alias jadi zona kuning. Usman menyebut, kondisi itu harus terus dijaga supaya penyebaran virus korona di Kota Delta bisa benar-benar terkendali.
Penulis: M Taufik
Editor: Heftys Suud