Pilkada Gresik

Calon Bupati Gresik Gus Yani Disambati Warga Bambe Soal Bangunan SMPN, Siswa Masih Numpang

Penulis: Willy Abraham
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Yani saat menemui warga di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Selasa (13/10/2020).

 TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Gresik yang berada di wilayah selatan menyampaikan keluhan kepada Calon Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

Salah satu keluhan warga di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik adalah tidak ada fasilitas gedung sekolah SMPN.

Dampaknya, hingga sampai sekarang anak-anak mereka masih menumpang ke sekolah SD untuk bisa mengikuti proses belajar mengajar.

Ali, salah satu warga Perumahan Bukit Bambe menyampaikan, sebelumnya memang ada rencana pembangunan gedung SMPN 33 di wilayah Driyorejo. Namun, sampai sekarang tidak jelas.

"Katanya tahun ini, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda pembangunan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Peru Vs Brasil, Modal Apik Tim Samba

Baca juga: Rizky Febian Kaget Baca Isi Buku Diary Lina yang Selama Ini Disembunyikan: Ada Sangkut Pautnya

Baca juga: Rizky Billar Tak Kunjung Beri Kepastian, Ayah Lesty Kejora Kecewa? Respon Ketus: Gak Usah Bahas Itu

Hal senada juga disampaikan Feri, menurutnya, proses belajar mengajar harusnya didukung dengan fasilitas yang memadai. Bukan menumpang ke sekolah lain.

"Kalau dihitung banyak anak-anak yang memilih sekolah ke daerah lain. Ya, karena disini (Driyorejo) gak ada gedungnya," imbuhnya kepada TribunJatim.com.

Dirinya berharap, dalam Pilkada Gresik 2020 dimana pasangan Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) - Aminatun Habibah (Bu Min) bisa mewujudkan harapan masyarakat. Karena pendidikan sangat penting untuk masa depan generasi bangsa.

"Harapannya Gus Yani - Bu Min harus membuat perubahan di Gresik. Khususnya di Gresik selatan yang jauh dari Kota," imbuhnya.

Gus Yani dan Bu Min yang datang ke lokasi mengaku prihatin mengetahui kondisi pendidikan di Gresik. Bagaimana tidak, selain fasilitas pendidikan kurang memadai. Anggaran pendidikan di Gresik juga sangat kecil, berada di urutan ketiga paling bawah di Jawa Timur.

"Jangka waktu 10 tahun sudah cukup lama pemerintahan yang lama. Tapi apa hasilnya, tidak mengerti apa yang dikeluhan masyarakat," ujarnya.

Pasangan NIAT sudah mempunyai program Gresik Cerdas yang menyangkut masalah pendidikan di Gresik. Program kerja tersebut telah disiapkan selama pemerintahan baru lima tahun kedepan.

"Seluruh sarana dan prasarana pendidikan harus memadai. Tidak hanya itu, kesejahteraan para guru juga akan diperhatikan betul," ujar Gus Yani didampingi Bu Min. (wil/Tribunjatim.com)

Berita Terkini