Pilkada Kala Pandemi, KPU Trenggalek Target Angka Kehadiran Pemilih saat Coblosan 70 Persen

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Gembong Derita Hadi.

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung di masa pandemi Covid-19 membuat penyelanggara perpikir realistis.

Termasuk untuk target angka kehadiran pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember mendatang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek menargetkan angka kehadiran pemilih saat pencoblosan sekitar 70 persen.
Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 581.880 orang, target itu setara dengan 407.316 suara.

Target tersebut dibuat berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi saat hari H pemilihan.

Ketua KPU Kabupaten Trenggalek Gembong Derita Hadi menyebut, pandemi sedikit-banyak punya potensi untuk mempengaruhi orang berangkat ke TPS.

"Meskipun sebenarnya kami sudah memastikan penerapan protokol. Seperti petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang wajib rapid test, menyiapkan tempat cuci tangan, makser, ukur suhu tubuh, menyediakan sarung tangan plastik, dan lain-lain," ucap Gembong, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Dicurhati Pengusaha Roti, Cawali Kota Pasuruan Gus Ipul : Pemerintah Harus Hadir Beri Solusi

Baca juga: Profil-Biodata Khabib Nurmagomedov, Jagoan Terdepan UFC, Rekam Jejak Karier hingga Putuskan Pensiun

Selain pandemi, faktor musim pun turut mempengaruhi orang datang ke TPS. Ketika pencoblosan berlangsung saat hujan deras turun, ada potensi orang segan datang untuk mencoblos.

"Kan Desember ini masuknya musim penghujan," ujar Gembong kepada TribunJatim.com.

Untuk mendorong pemilih memberikan hak suaranya ke TPS, KPU Trenggalek saat ini gencar menggelar sosialisasi.
Karena pencoblosan berlangsung di kala pandemi, KPU juga menjelaskan ke masyarakat dalam sosialisasi soal penerapan protokol yang ada di KPU.

Sehingga, para pemilih bisa punya gambaran soal penekanan tingkat risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 di tempat pemungutan suara.

"Salah satu contohnya, agar aman, KPU di TPS juga menyediakan bilik khusus untuk pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celcius," terang Gembong.

Gembong tak menampik, sosialisasi yang sudah berjalan tak cukup untuk menggugah pemilih berangkat ke TPS.

Untuk itu, pihaknya akan menyosialisasikan ulang aecara yang lebih personal saat pengiriman surat undangan ke rumah-rumah warga.
Nantinya, kata Gembong, petugas KPPS yang akan menyampaikan sosialisasi itu serta berdialog dengan para pemilih.

Harapannya, cara itu akan efektif untuk mendorong tingkat kehadiran pemilih pada Pilkada yang diikuti oleh dua pasangan calon bupati dan wakil bupati tahun ini. (fla/Tribunjatim.com)

Berita Terkini