Networking Cafe, Tempat Nongkrong Unik di Surabaya: Pelayanan Serba Digital hingga Coworking Space

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Networking Cafe, Tanto Raharjo saat ditemui TribunJatim.com, Sabtu (19/12/20) di acara peluncuran Networking Cafe, di Jalan Kertajaya No.254, Kecamatan Gubeng.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Industri jasa boga semakin penting bagi masyarakat, khususnya diera globalisasi seperti saat ini.

Hal itu terjadi karena modernisasi sendiri telah menjadikan keluarga Indonesia kehilangan kesempatan menyediakan makanan dari rumah.

Dampaknya, makan di luar rumah pun menjadi tren baru dan semakin digemari dari waktu ke waktu oleh masyarakat.

Kendati demikian, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kondisi seperti itu sepertinya tidaklah banyak ditemui, lantaran adanya rasa cemas tertular virus Covid-19.

Baca juga: Jelang Libur Nataru, Polres Sidoarjo Gencarkan Operasi Yustisi

Bahkan banyak pelaku usaha dibidang industri jasa boga, seperti Cafe yang menutup bisnisnya.

Namun kesemua hal tersebut tidaklah berlaku bagi Tanto Raharjo.

Di tengah isu ekonomi yang redup karena dihantam pandemi covid-19, pria berusia 48 tahun itu sukses mendirikan sebuah cafe di Surabaya dengan memadukan sebuah konsep digitalisasi, mendukung UKM dan Start-Up yang dinamai "Networking Cafe & Co-working Space" atau "Kafe Networking".

Filosofi penamaan Networking sendiri berlatar dari pentingnya sebuah jaringan bagi dirinya, karena dengan banyaknya jaringan, persentase kesuksesan seseorang dalam menjalankan bisnisnya akan semakin besar.

Tanto mengatakan Kafe Networking yang berlokasi di Jalan Kertajaya No.254, Kecamatan Gubeng ini berdiri diatas lahan seluas 770 meter persegi.

Tampilan ruangan Co-working Space yang ada di Networking Cafe (Fikri Firmansyah)

"Berdiri diatas lahan yang cukup kuas, kafe ini tidak hanya menawarkan tempat yang nyaman untuk nongkrong saja, melainkan juga menyewakan ruang Co-working space untuk para Start Up. Hal ini sejalan konsep yang dibawa yaitu digitalisasi, mendukung UKM dan Start-Up," ujar Tanto selaku Direktur Utama Cafe Networking kepada TribunJatim.com, Sabtu (19/12/20) di Kafe Networking, Surabaya.

Kata Tanto, untuk Co-working space nya ada 5 ruangan dan didesain memang khusus para Startup dengan harga sewa 7 juta/bulan.

Harga sewa sebesar 7 juta itu sudah termasuk listrik, wifi dan juga pemanfaatan ruangan meeting. 

Tampilan ruangan meeting yang ada di Networking Cafe (TribunJatim.com/ Fikri Firmansyah)

Bicara soal digitalisasi, Tanto mengatakan, pemesanan menu dan pembayaran di Kafe ini sudah digital semua, yaitu tamu cukup mefoto barcode QR yang ada diatas meja untuk memesan menu makanan dan minuman (Mamin) serta pembayaran juga sudah pakai QRIS, seperti menggunakan OVO ataupun Linkaja.

Tanto juga mengatakan, Kafe Networking juga menyajikan beragam varian makanan ringan atau cemilan yang dibeli dari para pelaku UKM maupun UMKM, seperti Kacang Mede, Emping Melinjo, Ceker Ayam, Marmer Butter Cake, Japanese Milk Bread dan Tahu Cabe Garam.

"Cemilan itu dibeli kami pelaku UKM dan UMKM, kemudian dijual kembali oleh kami, karena berangkat dari konsep yang kami bawa, selain itu, juga karena kami ingin turut mendukung pemerintah didalam komitmennya untuk melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelasnya.

Salah satu pelanggan pertama di Cafe Networking saat memesan makanan via QR and barcode melalui Handphone nya. (TribunJatim.com/ Fikri Firmansyah)

Ditanyai secara detail perihal varian minuman apa saja yang disajikan beserta harganya, Tanto memaparkan sebagai berikut:

1. Virgine Mojito

2. Strawberry Mojito

3. Strawberry Tea

4. Peach Tea

5. Fruit Tea

6. Lemon Tea

Menu diatas Rp. 12.800 per cup dan sudah termasuk include tax.

7. Capuccino, mocca, brown sugar coffe, coffe latte, seharga 19.800 dan sudah termasuk include tax.

8. Esspresso dan americano seharga Rp 9.900 (Extra shot tambah 5.500) dan sudah juga termasuk include tax.

Sedangkan untuk makanan berat, kata Tantok meliputi:

1. Nasi goreng Rp. 15 ribuan.

2. Mie goreng Rp. 15 ribuan.

3. Bakso Sehat Rp. 15 ribuan.

4. Sio may Rp. 15 ribuan.

Tanto menambahkan, sebenarnya untuk memudahkan mengetahui mamin apa saja yang ada di Kafe ini beserta harganya, pelanggan bisa melihatnya melalui situs order.mba/networking.

Dikatakan pula olehnya, sejatinya kafe ini didesain dengan tidak ada kriteria konsumen maupun pelanggan.

"Semua konsumen yang datang kesini, entah naik kendaraan mobil, motor maupun sepeda akan kami layani semuanya dengan sepenuh hati, bahkan parkiran juga kami telah desain indoor dengan total luas 400 meter persegi dari total luas kafe," ungkapnya.

Dikatakannya, bagian parkir sengaja didesain indoor agar kendaraan milik pelanggan tidak terkena air hujan maupun panas matahari, selain itu juga agar lebih aman.

Untuk target pengunjung, sesudah diresmikannya Kafe Networking tepat hari ini, Sabtu (19/12/20), Tanto mengatakan perbulan dirinya optimisme bisa menarik pelanggan sebanyak 200 orang/bulannya.

"Sedangkan untuk omset, perbulan kami menargetkan 50 juta," tandasnya.

Adapun untuk jumlah karyawannya saat ini, dikatakan Tanto ada sebanyak 13 orang, masing-masing 6 orang Barista, 2 orang Receptionist, 3 orang Security dan 2 orang OB.

Berita Terkini