Penulis : Ani Susanti | Editor : Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan.
Terbaru sebanyak 5 jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Senin (18/1/2021) sore.
Kelima korban atas nama Didik Gunardi (49), Athar Rizki Riawan (8), Gita Lestari Dewi (36), Fathima Ashalina Marhen (2), dan Rahamnia Ekananda (39).
Kelimanya teridentifikasi lewat pencocokan data sampel DNA dari antemortem (sebelum kematian) dan postmortem (setelah kematian).
Baca juga: Kado yang Tak Akan Sampai dari Ibu & 3 Anak Korban Sriwijaya Air ke Ayah, ART: Pucat Sebelum Terbang
Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan hingga Senin (18/1) pukul 17.00 WIB tercatat 34 korban Sriwijaya Air SJ-182 berhasil teridentifikasi.
Sementara jumlah jenazah yang teridentifikasi dan sudah diserahkan Tim DVI dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati ke pihak keluarga sebanyak 23.
Tim DVI masih berupaya mengidentifikasi jenazah korban berdasar bagian tubuh yang berhasil dievakuasi petugas dari perairan Pulau Seribu lokasi kecelakaan.
Dari kelima korban tersebut, Athar Rizki Riawan terbang bersama 4 keluarganya, yakni sang ibu Ratih Windania, adiknya Yumna Fanisyatuzahra, serta kakek neneknya yakni Toni Ismail dan Rahmawati.
Jenazah kakek neneknya, Toni Ismail dan Rahmawati sudah diidentifikasi pada minggu kemarin.
Sementara sang ibu, Ratih Windania dan sang adik, Yumna Fanisyatuzahra belum ditemukan.
Yumna Fanisyatuzahra sebelumnya sempat menjadi perbincangan karena jaket Minnie Mouse yang diduga miliknya ditemukan oleh tim penyelam.
Jaket Minnie Mouse tersebut sempat digunakan Yumna saat berlibur ke Bandung bersama keluarga sebelum kembali ke Pontianak.
Baca juga: Putri Korban Pesawat Sriwijaya Air Mengigau Didatangi Ayah Minta Tolong, Nenek Curhat Pilu, Takdir
Sebelum terbang menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021), Ratih Windania sempat membuat video Insta Story di akun Instagram-nya.
Insta Story tersebut diambil di Bandara Soekarno-Hatta sebelum terbang ke Pontianak.