Ngaji Gus Baha

Gus Baha Kupas Keistimewaan Ayat Kursi, Kenalkan Sifat Allah: Nabi SAW Tak Tidur Sebelum Membacanya

Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ketika menghadiri acara di Haul KH Achmad Shiddiq Jember, Jawa Timur.

TRIBUNJATIM.COM - KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha kupas keistimewaan ayat kursi. 

Ayat kursi sering disebut ayat paling agung di Al Quran.

Karenanya Nabi Muhammad SAW tidak tidur sebelum membaca ayat kursi .

Di dalam Al Quran, ayat kursi ada dalam Surat Al Baqarah ayat 255. Ayat ini merupakan salah satu ayat yang sangat populer di kita suci Al Quran.

Nah, dalam pengajian tafsir yang diampunya, Gus Baha memberikan penjelasan gamblang terkait keistimewaan ayat kursi. Ini bukan berarti ayat Al Quran yang lain tidak spesial.

"Semua ayat Quran itu spesial karena kalam (firman) Allah, namun ada ayat-ayat yang Allah sendiri memberi kekhususan," kata Gus Baha, seperti dalam pengajian tafsir dalam video yang diunggah akun Youtube: Santri Kalong Virtual.

"Kanjeng Nabi ( Nabi Muhammad SAW ) sendiri memuji ayat ini. Kata beliau "Saya punya ayat yang aku ambil dari Tanzil Arsy', lalu beliau membacakan ayat kursi. Jadi kata Kanjeng Nabi, semua ayat Al Quran itu diambil (diterima) di bumi, dan khusus ayat kursi beliau mengambilnya di Arsy", katanya.

Isi ayat kursi memang istimewa, khusus mengenalkan Allah segala sifatnya (karakternya), yang itu akan membuat orang (yang membacanya) menjadi senang dan tenang menjalani hidup.

"Kanjeng Nabi senangnya luar biasa dengan ayat ini, sampai-sampai beliau tidak tidur sebelum membacanya," jelas Gus Baha.

Kalimat pertama mislanya, artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selian Dia, Dzat yang maha hidup dan tidak bergantung pada dzat lain (dalam mengurus segala sesuatu), tidak pernah ngantuk dan tidak pernah tidur.

"Jadi kita ini selalu diperhatikan. Ibarat anak kecil, kita pasti senang kalau terus ada yang menjaga dan memperhatikan"

Ayat berikutnya, "Artinya; Milik Allah segala yang di langit dan bumi...." .

Ini membuat kita tenang. "Coba apa jadinya, kalau alam ini milik orang, segala kita pasti disuruh bayar."

Berikut bacaan lengkap ayat kursi dalam tulisan latin.

Al Baqarah 255: Ayat Kursi

Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum.

Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih,

ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’

wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.

Terjemahannya:

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dzat yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur.

Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka.

Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar.”

Gus Baha dalam Haul KH Abdul Hamid di Ndalem Kasepuhan Kompleks Pondok Pesantren Salafiyah, Pasuruan, Senin (26/10/2020). (TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA)

Gus Baha Kiai Milenial

Kajian soal Islam dan ceramah yang disampaikan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha sekarang semakin banyak dicari orang.

Bahkan pengajian Gus Baha sering viral dan menjadi trending di Youtube maupun platform media sosial lainnya.

Warganet dan netizen bahkan mengenalnya sebagai Gus Milenial, karena penjelasan dan logika yang disampaikan terkait agama dapat diterima dan dipahami dengan mudah dan sangat baik oleh kaum milenial masa kini.

Tapi sosok Gus Baha ternyata bukan orang sembarangan. Ini terlihat dari biodata dan profil santri kesayangan Mbah Moen alias KH Maimoen Zubair ini. Ulama yang hafal Al quran 30 juz beserta arti dan maknanya ini.

Lantas siapakah sebenarnya sosok dan biodata Gus Baha sang Kiai Milenial, simak berita selengkapnya berikut.

Gus Baha saat ceramah di PWNU Jawa Timur (Youtube Progresif TV)

Dilansir Surya.co.id Grup TribunJatim.com dari Wikipedia,  KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah (Jateng).

Gus Baha dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Al Quran.

Dilansir Surya.co.id dari situs Ma'had Aly Jakarta dalam artikel berjudul: Gus Baha’; Ahli Tafsir Didikan Ulama Nusantara Gus Baha disebut sebagai ahli tafsir asli didikan ulama nusantara.

Gus Baha yang ahli tafsir, dewan ahli tafsir nasional yang berlatar belakang nonformal, dan ahli tafsir yang mondoknya hanya di nusantara.

Pada sebuah kesempatan Prof Quraisy Syihab berkata, “Sulit ditemukan orang yang sangat memahami dan hafal detail-detail al-Quran hingga detail-detail fikih yang tersirat dalam ayat-ayat al-Quran seperti Pak Baha.”

Gus Baha adalah putra seorang ulama ahli Al Quran, KH Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah, sebuah desa di pesisir utara pulau Jawa.

Nursalim adalah murid dari KH Arwani Al-Hafizh Kudus dan KH Abdullah Salam Al-Hafizh Pati.

Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan ulama-ulama ahli Quran yang andal.

Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Gus Baha merupakan silsilah keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu yang pesareannya ada di area Masjid Jami Lasem, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Rembang. (*)

Berita Terkini