Hasil Sinergi Dengan BPAM, PermataBank Hadirkan Produk Reksa Dana Syariah Berbasis ESG

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Batavia Global ESG Sharia Equity USD (BGESEU), produk reksa dana syariah milik PermataBank. Reksa dana ini diciptakan oleh PermataBank dengan berkolaborasi bersama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM).

Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dengan mengedepankan prinsip aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau environment, social, dan governance (ESG), PermataBank resmi menghadirkan produk reksa dana syariah bermata uang USD yang berinvestasi pada pasar saham global.

Produk reksa dana syariah tersebut dinamai Batavia Global ESG Sharia Equity USD (BGESEU).

Dalam menciptakan BGESEU sendiri, PermataBank tidak sendirian, melainkan bersama dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM).

"Reksa dana dengan nama Batavia Global ESG Sharia Equity USD (BGESEU) ini merupakan produk reksa dana syariah yang lahir dari hasil kesepakatan kerjasama antara kami dengan BPAM," ujar Direktur Retail Banking PermataBank, Djumariah Tenteram, Senin (8/2/21).

Djumariah menjelaskan, latar belakang dihadirkannya produk BGESEU ini, karena pihaknya sadar, adanya Pandemi Covid-19 telah membuat kehidupan di dunia menjadi berubah dan semakin membuka wawasan bagi investor atas pentingnya memperkuat portofolio mereka di dunia yang tidak pasti.

Kisah Pramugari Jelita Pacari Prajurit Kopassus, 20 Tahun Kemudian Sang Pacar Jadi Jenderal

Disisi lain, secara bersamaan juga, semakin hari semakin banyak pula investor di seluruh dunia yang menginginkan investasi secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, namun tetap menikmati potensi imbal hasil yang menarik.

Tak hanya itu saja, lebih lanjut Djumariah menerangkan, dihadirkannya BGESEU juga berkaca pada tren investasi reksa dana syariah efek luar negeri dan tren global investasi ESG.

Dikatakannya, dengan terus berkembangnya pasar wealth management di dalam negeri, membuat kebutuhan diversifikasi investasi ke pasar modal global pun menjadi semakin besar.

Adapun, salah satu pilihan investasi yang cukup diminati oleh nasabah wealth dalam negeri adalah reksa dana syariah efek luar negeri yang memberikan akses investasi pada efek dari berbagai perusahaan besar di dunia.

Bahkan, dalam satu tahun terakhir pertumbuhan dana kelolaan jenis reksa dana ini mencapai lebih dari 70% menjadi Rp 12.6 triliun, meski ditengah tengah pandemi dan gejolak perekonomian.

Bersamaan dengan hal itu pula, masih kata Djumariah, investasi dengan fokus ESG sendiri sudah juga menjadi tren di pasar global sejak 3-5 tahun terakhir dan pergerakannya terus meningkat.

"Pada kuartal 1 tahun 2020, global mutual funds dan ETF dengan fokus ESG mendapatkan inflow sebesar USD 40.5 milyar, atau naik 41% dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan, di Amerika, selama kuartal 1 tahun 2020, funds dan ETF dengan fokus ESG mendapatkan inflow sebesar USD 7.3 milyar, di mana angka tersebut merupakan rekor kuartalan tertinggi sepanjang sejarah, dan angka tersebut lebih tinggi dari total inflow sepanjang tahun 2019," jelasnya.

Berkaca dari kondisi tersebut lah, Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD yang mengkombinasikan investasi dengan prinsip syariah dan wawasan ESG ini akan berkerja dengan cara berinvestasi pada tren-tren dan peluang-peluang baru dengan mengedepankan isu sustainability atau berkelanjutan yang memiliki dampak finansial yang nyata.

"Hal itu dilakukan, karena terbukti di tahun lalu, saat di tengah pandemi dan gejolak perekonomian, terdapat 94% indeks di pasar saham global dengan tema ESG yang menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan indeks-indeks non ESG," sambungnya.

Menurut Djumariah, reksa dana dengan tema berkelanjutan atau ESG ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang saja, namun juga terbukti lebih mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun.

Apalagi, perusahaan yang punya budaya profil E, S dan G yang kuat, jika dikelola dengan lebih baik, maka cenderung juga akan dapat memberikan potensi kinerja finansial yang lebih unggul pula.

"Pada intinya, dengan mengintegrasikan prinsip syariah dan faktor ESG pada Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD, nasabah mengurangi paparan ke perusahaan atau industri yang dianggap membahayakan oleh pakar investasi berkelanjutan," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik adanya kerjasamadengan PermataBank dalam menghadirkan produk reksa dana syariah.

"Bersama PermataBank, kami sangat antusias dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi berkelanjutan atau ESG, khususnya melalui BGESEU yang sebagai produk reksa dana syariah," ungkap Lilis Setiadi.

Pasalnya, berdasarkan BlackRock People and Money Survey yang dilakukan pada periode Nov 2019-Jan 2020 dengan lebih dari 8,000 investor di Asia, didapati ada sebanyak 68% dari investor tersebut menginginkan investasi mereka untuk memperhatikan aspek E, S dan G.

"Oleh sebab itu pula, kami percaya, bahwa melalui investasi pada Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD ini, investor akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik, portofolio yang andal serta membuat dampak positif," kata Lilis Setiadi.

Berita Terkini