Cerita Mistis Usai 3 Bocah di Lumajang Temukan Puluhan Benda yang Diyakini Pusaka, Bikin Geger Warga

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soleh saat menunjukkan puluhan barang yang diyakini pusaka itu ditemukan di pekarangan belakang rumah tetangganya, Kamis (4/3/2021).

Reporter: Tony Hermawan I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Tiga bocah laki-laki warga Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang mengaku mengalami kejadian aneh pasca menemukan benda yang diduga pusaka.

Tepatnya 25 Februari 2020 lalu, ketika Soleh, Rehan, dan Aldo terakhir kali menemukan benda yang diduga pusaka itu di pekarangan belakang rumah tetangganya.

Di rumah Soleh, mendadak ketiga bocah itu tiba-tiba melamun bersama. Dalam lamunan itu, mereka bertiga seperti ditenggalamkan di laut.

"Saya sama teman-teman kayak dibawah kereta kuda terus dibawa ke tengah laut dan ditenggelamkan. Dua teman saya juga melamun kayak gitu," kata Soleh, Kamis (4/3/2021).

Lantaran takut dan khawatir, Soleh akhirnya menceritakan kejadian itu ke orang tuanya. 

Kejadian mistis tak berhenti di situ. Sulis, ibu Soleh mengatakan saat malam hari anaknya bermimpi aneh. 

Soleh mengatakan kepadanya untuk menyiapkan semacam sesajen dan meletakkan ke lokasi benda yang diduga pusaka itu ditemukan.

"Soleh bilang di mimpi ada yang mengatakan kalau disuruh naruh jenang warna 5, jajan 7 macam, wedang kopi 1 gelas ditaruh di tempat pertama menemukan," ujarnya.

Lantaran khawatir berakibat fatal, Sulis menceritakan kejadian itu kepada para tetangga. Sontak kabar itu membuat geger warga.

Hingga akhirnya penemuan benda yang diduga pusaka itu terdengar hingga ke kepala desa setempat.

Akhirnya benda-benda yang semula disimpan di rumah Soleh pun diserahkan ke Kantor Kepala Desa Selok Awar-Awar.

Didik Nurhandoko, Kepala Desa Selok Awar-Awar mengatakan, semenjak kabar penemuan itu tersiar banyak tamu berdatangan ke kantornya.

Rata-rata mereka yang datang adalah para kolektor maupun paranormal yang penasaran akan wujud benda-benda itu.

Meski demikian, ia berharap masyarakat dapat berfikir rasional dan tidak mengaitkan kejadian itu kepada hal-hal mistis.

"Saya rasa ini bukan barang peninggalan zaman purbakala, saya rasa ini orang iseng karena setahu saya di Selok Awar-Awar sebelumnya tidak pernah ada penemuan seperti ini," ujarnya.

Sementara untuk memantapkan keyakinannya itu, ia berencana akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan untuk meneliti barang-barang tersebut.

Berita Terkini