Berita Tulungagung

Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Tersisa 53 Guru SMA/SMK di Tulungagung yang Belum Divaksin Covid-19

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksinasi Covid-19 di Tulungagung, 2021.

Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Tulungagung berupaya menuntaskan vaksinasi Covid-19 untuk guru SMA dan SMK negeri di Tulungagung, Jawa Timur.

Penuntasan vaksinasi para pendidik ini untuk persiapan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021. 

Menurut Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Tulungagung, Satrio Wibowo, total ada sekitar 1500 guru SMA dan SMK di Tulungagung.

Dari jumlah ini, masih tersisa 53 orang yang belum menerima vaksin Covid-19.

"Yang 53 orang ini sudah menghubungi Puskesmas untuk mengakses layanan vaksin ini," terang Satrio, Rabu (2/6/2021).

Lanjut Satrio, tertundanya 53 guru ini karena berbagai kondisi, seperti masalah kesehatan.

Namun ada pula karena faktor ketakutan pada penggunaan vaksin AstraZeneca.

Padahal Dinas Kesehatan telah memastikan keamanan vaksin yang digunakan.

"Semua vaksin yang digunakan aman. Kita tidak bisa memilih mau vaksin yang apa, karena semua di-drop dari pusat," sambung Satrio.

Satrio yakin, saat pembelajaran tatap muka nanti, seluruh guru SMA dan SMK sudah menerima vaksin Covid-19.

Sementara untuk guru SD dan SMP, data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ada sekitar 10.000 orang.

Baca juga: Tak Ada Ledakan Kasus Covid-19 Pascalebaran, Tulungagung Kini Masuk Zona Kuning

Satrio mengaku belum tahu data terbaru pencapaian vaksinasi mereka, karena masih ada sejumlah kendala.

"Kami masih data ulang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Karena kan ada daerah-darah di pegunungan," tutur Satrio.

Namun secara umum proses vaksinasi akan selesai saat pembelajaran tatap muka akan dimulai.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung-Trenggalek, Solikin menegaskan, guru yang belum vaksin tidak boleh mengajar.

Kebijakan ini diambil untuk melindungi guru serta para siswa selama proses pembelajaran.

"Kami yakin sebelum pembelajaran tatap muka, semuanya sudah siap," ujar Solikin.

Berita tentang Tulungagung

Berita tentang Jawa Timur

Berita Terkini