Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Peninggalan era Majapahit masih tersimpan rapi di Situs Lasem Gresik yang berada di Desa Lasem, Kecamatan Sidayu.
Situs ini disebut-sebut sebagai kantor pengelolaan pajak di era Kerajaan Majapahit.
Oleh pemerintah desa setempat, tetap dilestarikan bahkan tetap dipertahankan keasliannya. Terdapat bangunan dari batu serta relief. Ada pula petilasan Mbah Ajek (Mbah Pajak).
Dilansir dari website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik, situs ini peninggalan sekitar abad ke-13. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Mbah Ajek adalah petugas yang memungut pajak di area Kadipaten Sedayu, termasuk Gresik saat itu.
Tokoh utama dalam situs ini memberikan pelajaran bahwa seseorang harus memiliki sikap 'Ajeg' artinya berlanjut atau istiqomah dalam menjalankan sesuatu.
Karena Mbah Ajek merupakan petugas pajak, Desa Lasem adalah wilayah bebas pajak. Maka dari itu, beliau berjasa besar bagi masyarakat daerah tersebut.
"Dahulu, beliau merupakan petugas pajak yang ditugaskan oleh Raja Majapahit," ucap Juru Kunci Situs Lasem, Muhammad Mukhid, Minggu (5/9/2021).
Keunikan dari situs ini, kata Mukhid, adanya relief pada dinding struktur yang berupa guratan gambar menyerupai tokoh pewayangan Jawa. Relief ini bercerita tentang kehidupan pada masa itu.
Baca juga: Digadang-gadang Jadi Destinasi Wisata Sejarah di Malang, Kini Situs Sekaran Tidak Jelas Nasibnya
Hingga sekarang kondisinya masih utuh dan tak pernah diubah. Apalagi situs ini sudah dilestarikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto.
Kepala Desa Lasem, Khoiri mengatakan, pemerintah desa membangun fasilitas di area tersebut untuk menjaga kelestariannya. Ada pula area kolam renang wisata serta akses jalan yang bersih dan bagus.
"Bangunan aslinya tetap kita pertahankan, tak pernah kami ubah. Hanya di bagian luar kami bangun akses jalan agar jika ada tamu bisa nyaman," kata dia.
Tujuannya agar masyarakat serta anak muda tahu dan tidak lupa sejarah bahwa di Desa Lasem pernah menjadi tempat yang istimewa di zaman dahulu.
Bangunan asli situs Lasem masih tampak. Batu kuno masih tertata rapi. Selain kompleks kantor pajak, di sini juga ada bekas musala serta sumur yang masih dipertahankan keasliannya.
Khoiri menambahkan, sebenarnya pernah ditemukan prasasti bertuliskan aksara Jawa Kuno. Namun pada waktu penemuan sekitar tahun 70-an prasasti tersebut dibawa ke Jakarta, untuk keperluan penelitian, dan pembacaan oleh ahli sejarah.
"Sekarang tidak tahu ada dimana. Kami di sini sekarang melestarikan situs Lasem yang ada di desa kami," tutupnya.