Berita Jatim

Satu Peserta SKD CPNS dan PPPK Pemprov Jatim 2021 Positif Covid-19, Akan Dijadwalkan Ulang

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Jatim Tahun 2021 hari pertama, Selasa (14/9/2021).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelaksanaan tes sesi pertama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Jawa Timur di Graha Unesa Surabaya, hanya diikuti 298 orang peserta dari total 400 orang peserta yang telah dijadwalkan, Selasa (14/9/2021).

Dari peserta yang tidak mengikuti tersebut, satu di antaranya diketahui sedang dalam kondisi positif Covid-19 (virus Corona). Sedangkan peserta tidak hadir yang lainnya tanpa konfirmasi dan otomatis dinyatakan gugur.

Kepala Kanreg II BKN Surabaya, Heru Purwaka, yang ditemui di Graha Unesa menyampaikan, yang positif Covid-19 telah mengkonfirmasi diri dan akan dijadwalkan ulang untuk mengikuti SKD.

“Yang SKD hari ini yang hadir 78 persen. Total komputer yang disediakan 400 unit, yang tidak hadir ada 102 orang. Dari jumlah itu, satu orang positif Covid-19. Untuk yang Covid-19 mereka akan dijadwalkan ulang, tapi BKN dan gubernur prinsipnya sudah komitmen tidak akan merugikan calon yang terpapar Covid-19,” tegas Heru.

Terlebih untuk pelaksanaan SKD di lingkungan Pemprov Jatim ini dilangsungkan selama 22 hari. Jika dalam kurun waktu tersebut peserta sudah dinyatakan sembuh, bisa mengikuti di antara waktu tersebut.

Selain itu, dalam pelaksanaan sesi pertama ini, ada sejumlah peserta yang dipisah ruangan pengerjaan soalnya. Yaitu ada lima orang yang mengerjakan di bilik khusus di luar ruangan utama, karena kondisinya sedang hamil tua.

“Dengan diberi ruang khusus di luar ruang utama, kami ingin memberikan fasilitas supaya ibu hamil lebih mudah ketika ingin ke kamar kecil,” tegasnya.

“Selain itu juga ada satu orang yang kondisinya batuk-batuk juga kita sediakan bilik khusus, yang terpisah dengan yang lain, agar tak mengganggu konsentrasi yang lain,” tegasnya. 

Sebagaimana diketahui, total ada sebanyak 25.663 peserta mengijuti SKD di Graha Unesa Surabaya dengan rincian 24.529 peserta tes CPNS dan 1.034 peserta tes PPPK non guru. 

Sedangkan untuk peserta tes di luar provinsi sebanyak 4.350 orang dengan rincian 4.297 peserta CPNS dan 53 peserta tes PPPK non guru. 

Dari luar negeri, pelamar CPNS Pemprov Jatim juga akan mengikuti tes SKD sebanyak 6 orang. Rinciannya, 3 peserta di Riyadh, 1 peserta di Tokyo, 1 peserta di Kinibalu, dan 1 peserta di London.

Pelaksanaan SKD di Graha Unesa akan dilangsungkan selama 22 hari dengan menggunakan sistem tiga sesi dalam sehari. 

Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Jatim Tahun 2021 hari pertama pagi ini. 

Gubernur Khofifah memberikan motivasi pada seluruh peserta yang hadir dan mengapresiasi penyelenggaraan tes SKD CPNS dan PPPK ini.

Pasalnya penyelenggaraan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Peserta yang datang dites suhu badan dan keterangan swabnya. 

Baca juga: Khofifah Tinjau SKD CPNS dan PPPK Pemprov Jatim 2021, Beri Motivasi dan Tegaskan Tak Ada Calo

Kemudian karena kapasitas ruangan yang begitu besar dan jumlah peserta yang hanya 400 orang per sesi, maka tidak terjadi kerumunan selama proses registrasi maupun antrean. Meja dan komputer juga sudah diatur dengan menjaga jarak aman.

Tidak hanya itu, ibu hamil sebanyak lima orang juga telah disediakan ruang khusus agar memudahkan ketika membutuhkan layanan kamar mandi. Selain itu, ada pula peserta yang kondisinya batuk juga telah disediakan bilik untuk mengerjakan soal.

Saat meninjau di lokasi, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk memberikan motivasi. Ia berpesan agar seluruh peserta mengerjakan soal dengan jujur dan juga tenang. 

“Bismillah semoga seluruh peserta mengerjakan soal dengan lancar tenang, yang kami harapkan adalah dari proses ini akan dihasilkan ASN dan PPPK yang berintegritas juga berkualitas,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Khofifah juga menegaskan, selama proses ini tidak ada yang namanya calo yang bisa menjanjikan mereka akan diterima, maupun calo yang menarik pungutan biaya. 

“Proses ini terkoneksi dengan sistem yang sudah di-set up BKN secara nasional. Jadi tidak ada siapapun yang menjanjikan bisa diterima, bisa lolos dan lain-lain. Kalau ada yang menjanjikan itu sebetulnya bulshit (omong kosong),” tegas Khofifah.

Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menegaskan bahwa penyelenggara tes SKD ini adalah BKN.

Namun penyelenggaraannya didistribusikan per daerah, termasuk di Jatim. Sehingga semua proses juga sudah tersistem secara digital, yang tentunya sulit untuk dimanipulasi. 

Berita Terkini