Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi hadir di acara groundbreaking pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).
Turut mendampingi Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM, juga Menseskab, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Smelter PT Freeport Indonesia yang ada di KEK JIIPE Gresik ini memiliki beberapa keunggulan.
Kawasan ini juga memiliki pengembangan pelabuhan menggunakan desain single line berukuran 1000 meter kali 30 meter, ini menjadi yang terbesar di dunia. Dermaganya memiliki kedalaman 16 meter sehingga kapal dengan kapasitas 200 ribu dwt bisa bongkar muat di sini.
Setelah masa pembangunan, smelter ini akan mampu mengelola 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya dengan total investasi mencapai Rp 42 triliun.
Nantinya industri ini akan menghasilkan katoda tembaga, kemudian juga memiliki fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak, dan logam mulia yang lain.
Bahkan targetnya smelter ini akan menghasilkan 35 ton emas per tahun dengan nilai transaksi mencapai Rp 30 triliun.
“Negara kita Indonesia memiliki cadangan tembaga yang sangat besar, sangat besar, dan masuk dalam kategori 7 negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita ndak (tidak) tahu,” ungkap Presiden Jokowi, dalam sambutannya.
Untuk itu, potensi yang sangat besar ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi negara.
Membangun smelter di dalam negeri, adalah langkah strategis yang dilakukan agar menghindari Indonesia yang memiliki tambang dan konsentrat yang sangat besar, namun pemurniannya ataupun smelternya ada di negara lain.
Baca juga: Hasil Survei Pilpres 2024, Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi, Masyarakat Jatim Anggap Mirip Jokowi
Sebab jika Indonesia masih bertahan dengan mengirim raw material ke negara lain yang memiliki smelter, maka negara lain itu yang menikmati nilai tambahnya.
“Itulah mengapa Smelter PT Freeport ini dibangun di dalam negeri, yaitu di Gresik Provinsi Jatim. Ini adalah kebijakan strategis kita terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51 persen saham Freeport dan saat itu juga kita mendorong agar Freeport bangun smelter di dalam negeri,” tegas Presiden Jokowi.
Selama masa pembangunan konstruksi, realisasi smelter ini setidaknya akan mampu menyerap 40.000 tenaga kerja. Artinya lapangan kerja baru bagi warga Gresik maupun Jawa Timur jadi terbuka dengan adanya investasi pembangunan smelter ini.
Belum lagi jika nanti smelternya sudah beroperasi, maka ia optimistis tenaga kerja yang bisa diserap akan jadi lebih banyak.
“Smelter ini akan memperkuat hiliraisasi industri tambang. Saya akan minta satu per satu perusahaa apapun swasta maupun BUMN yang berkaitan dengan tambang untuk masuk ke hilirisasi. Untuk apa? Agar komoditas kita lebih tinggi nilainya, tidak kirim kirim raw material. Sehingga memberikan nilai tambah bagi negara yang artinya akan memberikan income yang tinggi pada negara kemudian menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, goal yang penting bagi rakyat,” tegasnya.
Ia pun berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke KEK ini, khususnya industri turunan tembaga agar ikut berinvestasi di sini.
Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah, baik pusat, kemudian dibantu pemprov dan pemda, akan terus memberikan dukungan penuh pengembangan kawasan ini agar iklim investasi semakin baik. Terutama dukungannya dalam hal infrastruktur dan kemudahan dan kepastian usaha.