Amalan Harian

Panduan Salat Taubat di Malam Nisfu Syaban 2022/1443 H, Disertai Waktu Mengerjakan, Doa dan Dzikir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat taubat di malam Nisfu Syaban 1443 H/2022.

TRIBUNJATIM.COM - Bagi umat Islam, malam Nisfu Syaban sangat ditunggu-tunggu.

Sebab, terdapat amalan-amalan yang bisa dikerjakan di antaranya salat taubat.

Adapun malam Nisfu Syaban diperingati setiap tanggal 15 bulan ke delapan dalam kalender Islam.

Diketahui, salat taubat adalah salat sunnah dua rakaat yang boleh dilaksanakan kapan saja, satu di antaranya malam Nisfu Syaban.

Salat taubat bertujuan untuk mohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Baca juga: Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2022 dan Bacaan Niatnya, Ustadz Abdul Somad: Pahala Berlipat Ganda

Secara bahasa, kata taubat berarti kembali kepada Allah swt, serta berjanji tidak akan mengulang kembali (dosa yang telah dilakukan).

Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat sebagaimana yang difirmankan dari Qs Al Baqarah ayat 22 yang berbunyi:

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِه مِنَ الثَّمَر تِ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّ هِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

allażī ja'ala lakumul-ar a firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī mina - amarāti rizqal lakum, fa lā taj'al lillāhi andādaw wa antum ta'lamun

Artinya:

(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Baca juga: Keutamaan Malam Nisfu Syaban Penjelasan Ustaz Abdul Somad, Dilengkapi 3 Amalan yang Dianjurkan

Deretan waktu salat taubat

1. Dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.

2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.

3. Ketika matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.

4. Saat datang waktu sholat Ashar hingga matahari tenggelam.

5. Menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya

6. Saat sepertiga malam atau pada waktu pelaksanaan salat tahajud.

Ilustrasi salat taubat. (freepik.com)

Tata cara salat taubat

Salat taubat terdiri atas dua rakaat satu salam.

Boleh dilakukan sebanyak-banyaknya.

Berikut tata cara salat taubat:

1. Niat salat taubat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي

Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala

Artinya:

Saya niat salat sunah taubat dua rakaat karena Allah.

2. Takbirotul Ihram

3. Membaca doa Istiftah/iftitah

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surat pendek dari Alquran

6. Rukuk

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

(Subhanarobbialadhimiwabihamdi) Dibaca 3 kali

7. I'tidal (Membaca doa i'tidal)

Setelah selesai ruku', kemudian I'tidal, yaitu bangkit dari ruku' sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

(Samiallahulimanhamida)

Kemudian kedua tangan diluruskan ke bawah sambil berdiri tegak, seraya membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miingsaiing bakdu)

Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR) tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud

8. Sujud (Membaca tasbih tiga kali)

Adapun tata cara sujud adalah sebagai berikut :

- Meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).

- Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.

- Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, kemudian membaca bacaan ketika sujud.

Berikut bacaannya:

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Subhanna robbial akla wabihamdi) Dibaca 3 kali

Artinya:

Maha suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya

- Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud.

9. Duduk di antara dua sujud (Membaca doa 'Robbighfirlii warhamnii...')

Adapun cara duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:

- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

- Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)

Artinya:

"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."

- Kemudian mengucapkan "ALLAAHU AKBAR" untuk kemudian melakukan kembali sujud yang kedua kalinya pada raka'at pertama

10. Sujud Kedua

Untuk sujud kedua cara dan bacaannya sama seperti halnya sujud pertama, yaitu:

Berikut bacaannya:

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Subhanna robbial akla wabihamdi) Dibaca 3 kali

Kemudian bangun dari sujud untuk berdiri tegak seraya mengucapkan "ALLAAHU AKBAR" lalu bersedekap, kemudian dilanjutkan ke roka'at kedua / raka'at akhir Sholat subuh.

11. Bangun melanjutkan rakaat kedua

Gerakan dan bacaan sama seperti rakaat pertama

12. Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir)

Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka shalatnya batal.

Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah sebagai berikut :

- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

- Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat اِلاَّاللهُ (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.

- Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri

13. Salam

Mengucapkan salam merupakan salah satu rukun shalat.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Sambil menoleh kanan dan kiri.

14. Berdoa mohon ampunan

Ada beberapa doa dan dzikir taubatan nasuhah yang dapat anda amalkan sebagai berikut, sekaligus sebagai doa malam nisfu sya'ban:

Bacaan sayyidul Istighfar atau istighfar paling utama:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِل ـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allaahumma anta rabbii, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii. Wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘uudzu bika min syarri maa shana‘tu. Abuu’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abuu’u bidzanbii. Faghfirlii. Fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya:

Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.

Selanjutnya, istighfar ini sering dibaca Rasulullah.

Bahkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Umar bin Khattab menghitung dalam sebuah majlis Rasulullah mengucapkan istighfar ini seratus kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ

Rabbighfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rahim

Artinya:

Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan maha penyayang.

Baca juga: Arti Kata Syaban, Bulan ke-8 dalam Kalender Hijriah, ini Amalan Dianjurkan dan Keistimewaannya

Membaca doa pengakuan dosa

اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.

Artinya:

“Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.

Baca berita seputar amalan harian lainnya

Berita Terkini