TRIBUNJATIM.COM - Nama Rara Istiati Wulandari kini ramai dibicarakan di media sosial.
Rara Istiati Wulandari menjadi sorotan setelah aksinya sebagai pawang hujan di MotoGP Mandalika 2022.
Sosok Mbak Rara pun ramai dikulik, termasuk soal kehidupannya.
Baca juga: Curahan Hati Marc Marquez Usai Batal Ikut Balapan MotoGP Mandalika 2022
Dikutip TribunJatim.com dari TribunBali, terungkap cerita suka duka Rara Istiati Wulandari saat menjadi pawang hujan.
Ini mengingat jam terbang Mbak Rara yang sudah tinggi di bidang ini.
Selama menjadi pawang hujan, kisah yang paling sedih dirasakan yakni saat menjadi pawang hujan di pertandingan piala AFC U-19 pada 28 Oktober 2019.
Bahkan ia mengungkapkan saat itu sampai menangis lantaran tak bisa membendung hujan yang turun, walau akhirnya ia berhasil.
“Pengalaman paling sedih saat jadi pawang hujan ya saat acaranya Coach Indra ( Indra Sjafri) pas 28 Oktober saya sampai nangis,” kata Mbak Rara yang ditemui di kediamannya, Minggu (31/3/2019) lalu.
Baca juga: Bangganya Wali Kota Maidi, Pecel Madiun Yu Gembrot Ikut Ramaikan MotoGP Mandalika
Saat itu, prediksi dari BMKG memang akan turun hujan .
Pada 27 Oktober malam ia menuturkan ada protokoler dari Bali yang meminta dirinya menjadi pawang hujan saat pelaksanaan upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda esoknya.
Malam itu ia bimbang harus ke Jakarta atau di Bali, apalagi ia sudah membeli tiket untuk ke Jakarta.
Akhirnya ia memutuskan untuk ke Jakarta pada 28 Oktober 2018 pagi, pada penerbangan yang paling pagi.
“Di Jakarta juga ada upacara dan saya kasi saran pawang hujan jarak jauh, saya bantu upacara di Jakarta dan di Bali jarak jauh,” katanya.
Baca juga: Momen Fabio Quartararo Tirukan Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022
Sore harinya, Indonesia bertanding melawan Jepang.
“Mungkin kayak power bank yang dayanya sudah habis, saya tidak sanggup dan saya bilang ke coach Indra, tapi nggak dibales mungkin lagi persiapan bertanding. Pas itu hujannya nggak bisa digeser karena saya sudah kehabisan tenaga,” kisahnya.
Saat itu, ia pun menangis, akan tetapi makin ia menangis makin menjadi hujannya.
Ia pun menghapus air mata dan meminta rokok pada anggota TNI yang ada di sana.
Rara menyulut tujuh batang rokok dan dijejerkan, lalu ia meminta pada anggota TNI itu untuk membantunya dengan berdoa.
Setelah itu, hujan pun menjadi reda.
Baca juga: Hasil MotoGP Mandalika 2022: Balapan Basah, Miguel Oliveira Berjaya, Quartararo Finis Kedua
Selain itu, ia juga mengaku sering menjadi pawang hujan pada hajatan politik di Bali.
Dan saat menjalankan tugasnya ia mengaku banyak yang mencoba menurunkan hujan saat ia menjadi pawang hujan.
“Beberapa penyerangan saya alami saat jadi pawang hujan di hajatan politik, pernah sampai kemben saya bolong karena tidak sadar kena dupa,” katanya.
Ia bersama beberapa pawang hujan bahkan pernah ‘diserang’ oleh 30 orang yang membuat hujan.
Saat berhasil meredakan hujan, kembali turun hujan, hingga beberapa kali hal tersebut terjadi.
Baca juga: Penyebab Race Start MotoGP Mandalika Sempat Mundur Satu Jam
Sementara itu, satu pemandangan menarik menghiasi perhelatan MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022).
Pemandangan menarik yang dimaksud soal keberadaan pawang hujan MotoGP Mandalika yang viral di media sosial.
Ialah Rara Istiati Wulandari yang mendapatkan amanah untuk bisa membantu kesuksesan MotoGP Mandalika lewat pawang hujan.
Perempuan yang lahir di Papua, lalu besar di Yogyakarta, dan tinggal di Bali tersebut seakan menampilkan hal tak biasa di panggung MotoGP.
Baca juga: Jumlah Lap MotoGP Mandalika 2022 Resmi Dipangkas
Rara terlihat melakukan ritual tertentu saat Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras ketika ingin menggelar MotoGP.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, di depan area paddock pembalap, Rara tampak percaya diri saat beraksi untuk meredakan hujan agar balapan segera bisa dimulai.
Setelah tertunda selama satu jam, akhirnya balapan bisa dimulai usai hujan telah reda.
Balapan utama MotoGP Mandalika 2022 pun akhirnya dimenangkan pembalap KTM, Miguel Oliviera.
Baca seputar MotoGP Mandalika 2022