Berita Madura

Duduk Santai Menunggu Pembeli. Pengedar Sabu di Bangkalan Diciduk Polisi, Sediakan Layanan COD

Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gabungan anggota Unitreskrim Polsek Sepulu dan Satnarkoba Polres Bangkalan menggulung seorang pengedar narkoba jenis sabu berinisial MU (35), warga Desa/Kecamatan Sepulu ketika menunggu pelanggan atau ‘pasien’ nya di depan rumahnya, pinggir Jalan Samudera, Minggu (12/6/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Gabungan anggota Unitreskrim Polsek Sepulu dan Satnarkoba Polres Bangkalan menggulung seorang pengedar narkoba jenis sabu berinisial MU (35), warga Desa/Kecamatan Sepulu ketika menunggu pelanggan di depan rumahnya, pinggir Jalan Samudera, Minggu (12/6/2022).   

MU memang menjadi incaran pihak kepolisian dalam beberapa hari terakhir. Melalui serangkaian penyelidikan sebagai tindak lanjut atas informasi masyarakat, MU mengecer sabu yang dikemas menjadi beberapa paket hemat.

Kasi Humas Polres Bangkalan, Iptu Sucipto mengungkapkan, hasil penyelidikan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa tersangka MU melakukan transaksi sabu dengan sistem Cash on Delivery atau yang dikenal dengan singkatan COD.

“Saat kami tangkap, tersangka MU tengah duduk di atas motor depan rumahnya. Ia sedang menunggu pembeli, tersangka biasanya menyerahkan paket sabu sesuai harga yang dibeli. Pemesanan dilakukan melalui telpon ataupun WhatsApp (WA),” ungkap Sucipto kepada Surya.

Baca juga: Driver Ojek Online di Madiun Nekat Jadi Kurir Sabu, Diperintah Kayu Mati Gunakan Sistem Ranjau

Hasil penggeledahan, polisi menemukan sebuah dompet berbahan karet yang di dalamnya berisikan satu kantong plastik klip berukuran sedang. Plastik bening itu dijadikan tempat menyimpan 8 paket kantong plastik klip kecil berisikan sabu.

Delapan paket hemat sabu itu masing-masing seberat 0,36 gram, 0,28 gram, 0,24 gram, 0,20 gram, 0,20 gram, 0,20 gram, 0,18 gram, 0,16 gram. Di hadapan penyidik, MU mengaku paket sabu dijual mulai dari harga Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, hingga Rp 200 ribu.

“Pembelian sabu dilakukan juga dengan cara mentransfer sejumlah uang sesuai harga melalui layanan M-Banking. Kemudian pembeli mengirimkan resi bukti transfer kepada tersangka melalui WA,” jelas Sucipto.

Tersangka MU dijerat Pasal 114 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika karena tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I.

“Dengan pidana penjara paling singkat lima tahun. Saat ini kami terus mengembangkan kasus ini dengan harapan bisa mengetahui pemasok sabu kepada tersangka MU,” pungkas Sucipto

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini