Berita Lamongan

Terobos Masuk Stasiun Lamongan, Seorang Pemuda Mendadak Berlari ke Rel saat Kereta Api Akan Melintas

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda yang nekat menerobos masuk Stasiun Lamongan diamankan petugas, Rabu (3/8/2022) malam

Laporan Wartwan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Seorang bernama Firman Haqiqi (21) warga Desa Sumurgayam, Kecamatan Paciran membuat heboh di Stasiun Lamongan.

Pemuda yang diduga mengalami guncangan jiwa ini nekat melompat pagar stasiun dan menerobos masuk stasiun dan melintasi rel, Rabu (3/8/2022) sekitar pukul 22.00 WIB .

Padahal, pada saat yang sama ada kereta api dari arah Surabaya tujuan Jakarta akan melintas.

Korban yang berstatus sebagai mahasiswa itu diketahui tiba-tiba saja melompat pagar depan stasiun berlari masuk ke dalam stasiun. 

Padahal, pada saat itu akan ada KA yang melintas. Untungnya Polsuska stasiun dengan sigap mengejar dan berhasil mengamankannya.

"Dia itu seorang mahasiswa yang nekat masuk ke stasiun dengan berlari," kata Kanit II, Tipidter Satreskrim Polres Lamongan Iptu Arif Kurniawan kepada Surya.co.id (Tribun Jatim Network), Rabu (3/8/2022) malam di pintu gerbang Stasiun Lamongan.

Baca juga: Satpam di Probolinggo Tewas di Dekat Rel Kereta, Ditemukan Botol Arak, Minum Bersama Teman Wanita?

Untungnya, Polsuska bertindak cepat dengan mengejar dan mengamankan pelaku dan berhasil diselamatkan.

Arif datang ke lokasi bersama 4 anggotanya saat mendapat laporan kejadian itu." Ada petugas stasiun yang menghubungi kami," katanya.

Arif bergerak cepat dan mencari tahu anggota keluarga Firman. Malam juga Firman dijemput orang tuanya. Namun saat interograsi, pelaku tidak menjawab apapun.

Ia hanya diam, saat ditanya tujuannya menerobos masuk dalam Stasiun Lamongan sampai harus menerobos pintu masuk yang dijaga petugas.

Baca juga: Sidoarjo Geger, Seorang Pria Mendadak Terlentang di Rel Kereta Api, Ending Bernasib Tragis

Dari penjelasan keluarganya, pelaku diduga mengalami stres dan ada sedikit gangguan jiwa. 

Tanda-tanda stres dan gangguan jiwa yang dialami korban itu terlihat ketika pihak keluarga datang menjemput.

Malam itu, korban berontak dan berteriak-teriak.

Korban juga tidak mau diajak pulang dan baru mau pulang ketika sudah dibujuk oleh anggota keluarga lainnya yang turut menjemput.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini