TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi C DPRD Kota Surabaya mendukung penuh rencana pembangunan Taman Komodo Surabaya. Sebuah taman satwa berskala internasiojal yang rencananya berlokasi di Pamurbaya (Pantai Timur Surabaya) Wonorejo.
Taman Komodo merupakan pengembangan Taman Satwa di bawah Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS). Destinasi taman satwa terbesar itu rencananya akan dibangun di lahan sangat luas. Saat ini desain dan modelnya tengah disiapkan.
Rencana tersebut sudah matang. Namun untuk merealisasikannya harus melalui studi kelayakan atau feasibility study (FS). Apalagi KBS saat ini dikenal paling berhasil mengembangbiakkan komodo. Saat ini ada ratusan komodo di KBS.
“Itu rencana yang bagus dan bisa mendongkrak citra Surabaya sebagai salah satu kota tujuan wisata. Kami akan mensupport rencana tersebut. Surabaya perlu ikon destinasi yang berkelas," tandas Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono, Selasa (30/8/2022).
Politisi senior PDIP ini melihat bahwa Surabaya akan dikenal sebagai kota yang berkontribusi pada pelestarian komodo sebagai hewan asli Indonesia yang dilindungi. PDTS KBS ikut andil langsung dalam melestarikan satwa yang menjadi ikon Indonesia itu.
Menurut Baktiono, ada dua pilihan lokasi dalam pembangunan Taman Komodo Surabaya yang diusulkan KBS. Yakni di wilayah Surabaya Timur tepatnya di kawasan Mangrove Wonorejo dan di Benowo, Surabaya Barat,
Dari sisi karakter dan kecocokan geografis untuk pengembangan komodo, kawasan Mangrove Wonorejo di Pamurbaya tampaknya lebih cocok sebagai habitat komodo.
Baktiono meminta manajemen KBS mempersiapkan dengan matang serta konsep yang terarah. Yang utama adalah, begitu komodo dilepas bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“Manajemen KBS harus melakukan kajian secara detail dan merencanakan dengan baik. Taman Wisata Komodo nanti harus menjadi tempat wisata berkelas internasional yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” ujar Baktiono.
Taman satwa itu nantinya akan menjadi satu paket destinasi wisata di Surabaya. Pengunjung KBS bisa langsung dibawa ke Taman Komodo Surabaya dan Kawasan Wisata Mangrove Wonorejo. Kemudian dilanjutkan ke THP Kenjeran, dan Museum Tugu Pahlawan.
Tahun 2025 Beroperasi
Akses ke Taman Komodo Surabaya juga harus mudah dan nyaman. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus menyiapkan akses jalan ke lokasi yang terintegrasi dengan tempat wisata lain. Lahan parkir juga harus luas. Termasuk terakses untuk kendaraan umum.
Direktur Utama PDTS KBS Chairul Anwar mengatakan, saat ini rencana pembangunan Taman Komodo Surabaya masuk dalam tahap FS. Setelahnya akan disampaikan ke Pemkot dan dimulai pembangunannya tahun depan. Targetnya, tahun 2025 tuntas dan bisa dikunjungi.
Dua pilihan lokasi, di Pakal Benowo dan Wonorejo, masih dalam penelitian. Bagaimana kondisi geografis, kondisi amdalnya, juga kondisi supporting utilitynya, termasuk kondisi infrastruktur seperti jalan dan akses masuk ke lokasi, sumber daya air serta drainase juga diperhatikan.
Semua tengah didalami. Termasuk temperatur dan kelembaban, apakah sesuai dengan habitat komodo. Telaah dilakukan oleh akademisi dan para komunitas lingkungan hidup. "Tahun depan kami akan presentasi ke Pemkot Surabaya,” terang Chairul.
Terkait investasi, ada dua pilihan yang bisa diambil. Bisa investasi dari pihak ketiga atau sharing dengan KBS. Termasuk dalam pembiayaan, akan ada sistemnya. Semua tengah dihitung dalam FS.
"Dari situ akan muncul berapa investasi yang dibutuhkan, infrastrukturnya berapa, pembuatan kandang berapa, termasuk sumber dananya seperti apa. Semoga rencana yang masuk akal itu bisa terealisasi," kata Chairul.