Pesawat TNI AL Jatuh

Warga Bambe Kaget Dengar Kabar Pesawat Latih TNI AL Jatuh, Tersadar Pilotnya Tetangga Samping Rumah

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat latih TNI AL

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puguh Budi Santoso merupakan tetangga yang tinggal tepat di sisi kanan rumah Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi, pilot pesawat latih TNI AL yang jatuh usai latihan perang Koarmada II, Rabu (7/9/2022). 

Sebagai tetangga paling dekat secara tata letak posisi rumahnya, Puguh mengaku kaget dengan beredarnya kabar sebuah pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 yang dipiloti oleh tetangganya itu, hilang kontak alias lost contact. 

Apalagi saat Puguh memastikan langsung kabar tersebut kepada ibu mertua Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi, yang akrab disapa para tetangga dengan sebutan 'oma' itu, ia hanya bisa mengelus dada seraya prihatin. 

"Melihat kondisi itu, saya sempat ke situ, dan tanya 'Oma ada apa?' 'aduh wes, belum tahu'. Warga sini sudah tahu kalau Pak Yudistira terlibat dalam insiden tersebut," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan rumahnya, Rabu (7/9/2022) malam. 

Kabar tak mengenakkan itu, beredar sejak siang hari, atau sekitar berkumandang Azan Ibadah Salat Zuhur. 

Puguh mengaku curiga dengan kondisi pagar depan rumah tetangganya itu, yang terbuka lebar seperti membelalak menyiratkan tanda tanya  . 

Baca juga: Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya, Begini Penjelasan Kadispen Koarmada II

"Ini tadi ada peristiwa ini, makanya pulang cepet, ibu mertuanya (Yudistira). Saya tahu baru siang tadi," jelasnya. 

"Biasanya kalau enggak ada apa-apa. Pintu pagar ini dalam keadaan tertutup, dalam arti orangnya keluar dan omanya di rumah sendiri, terus ditutup lagi. Tapi kok dari tadi terbuka terus, ada apa. Iya berita tersebar saat zuhur," tambahnya. 

Saat ditanya mengenai keanehan dari perilaku Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi beberapa jam sebelum mendapati adanya kabar insiden tersebut.

Puguh mengaku, sempat mendapati, yakni tak seperti biasanya, saat berangkat dinas sekitar pukul 06.00 WIB, Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi terdengar berpamitan kepada ibu mertuanya, dari luar rumah. 

Setahunya, selama ini, pilot yang menjabat sebagai Wadan Pesud 2 Flight II Ron 200 itu, saat pergi berangkat berdinas selalu merampungkan proses uluk salamnya itu, di dalam rumah. 

Baca juga: 7 KRI dari Koarmada II Dikerahkan Cari Lokasi Jatuh Pesawat Latih TNI AL di Perairan Barat Surabaya

"Tapi tadi pagi, kalau enggak salah pamitan di luar rumah 'oma aku berangkat dulu'. Iya langsung wer, iya pakai motor Beat. Bukan subuh, paling sebelum anakku berangkat sekolah, jam 6-an. Kalau jam 5 enggak. Udah ada matahari. Iya itu pamit agak terburu," ungkapnya. 

Namun Puguh enggan untuk memaknai keanehan tersebut dengan tafsir macam-macam. Sebagai tetangga ia berharap yang terbaik agar Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi dan seorang temannya, dapat segera ditemukan.

"Yang jelas saya beberapa hari enggak pernah ketemu. Biasanya kalau sore keluar. Beberapa hari ini gak kelihatan. Cuma tadi pagi, saya dengar kok begini enggak kayak biasanya," pungkasnya. 

Sementara itu, hingga kini, belum ada perkembangan terbaru mengenai hasil proses pencarian Pilot Pesawat TNI-AL jenis G-36 Bonanza T-2503, Lettu Laut (P) Yudistira Eka Permadi, dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila. 

Sekadar diketahui, Pesawat Latih jenis G-36 Bonanza T-2503 miliki TNI-AL, dilaporkan jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), selat Madura, sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu (7/9/2022). 

Insiden tersebut dilaporkan sesaat setelah pesawat itu terlibat dalam latihan tempur dengan KRI milik jajaran Koarmada II. 

Kadispen Koarmada II, Letkol Asep Aryansyah, mengatakan, musibah kecelakaan tersebut terjadi saat pesawat melaksanakan latihan dengan KRI di jajaran Koarmada II.

''Penyebab jatuhnya pesawat T-2503 masih belum diketahui. Saat ini, TNI Angkatan Laut terus melakukan berbagai upaya," kata Asep, dalam siaran persnya, Rabu (7/9/2022).

Langkah yang dilakukan, lanjut dia, yakni mengerahkan 7 KRI, 1 Pesawat Udara CN235, 2 helikopter, 2 KAL, 2 Tim Kopaska, dan 2 Tim Penyelam. 

"Kegiatan SAR dipimpin langsung oleh Pangkoarmada II dan Komandan Guspurla Koarmada II," pungkas Asep.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini