Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski truk yang dikemudikannya mendadak remnya blong, Rabu (12/10/2022) pagi, namun Zainal Arifin (38), warga Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ini terhindar dari maut yang sudah di depan matanya.
Itu karena ia bisa mengambil tindakan cepat meski dalam kondisi panik.
Yakni, truk bermuatan tebu seberat sekitar 20 ton, dengan nopol N 9837 UK itu langsung dibanting ke kiri dan menghantam pohon Jati, yang ada di bibir tebing jalan raya Malang-Blitar atau tepatnya di Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo.
Akibatnya, meski truknya itu terguling namun tak sampai terperosok ke dasar tebing jalan, yang curam itu karena tersangkut pohon Jati.
Bukan hanya tebu yang diangkutnya itu, sebagian tumpah namun ia terjebak dalam kabin kemudi sesaat setelah terjadi kecelakaan.
Sebab, selain posisi pintu kanannya berubah di atas akibat truknya terguling ke kiri, ia juga tak berani keluar sendiri karena kabinnya dirasakan seperti bergerak-gerak terus akibat bannya tak menginjak di tanah.
"Iya begitu lah (tersangkut pohon) sehingga sampai kini petugas masih mencari cara untuk mengevakuasinya supaya tak terjadi risiko lebih parah (terperosok ke jurang)," kata AKP Eko Sujoko, Kapolsek. Selorejo.
Belum diketahui penyebabnya, mengapa truk itu mendadak remnya blong.
Baca juga: Rem Blong Berakibat Fatal, Pasutri Beserta Anaknya Alami Kecelakaan di Cangar-Pacet, 1 Tewas
Namun, truk itu melaju dari arah timur atau Malang dan hendak mengirim tebu ke Pabrik Gula PT RMI (Rejoso Manis Indo), yang ada di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun. Dari TKP itu masih berjarak 10 km lagi dan ke arah barat, lalu masu ke arah selatan dengan melewati jalan desa.
"Kata sopirnya tak ada tanda-tanda seperti itu (remnya blong) selama perjalanan, sehingga ia dengan santai mengemudikan truknya," ungkapnya.
Karena tak ingin truknya mengalami kecelakaan yang lebih parah, maka sebelum sampai di jalan yang menikung tajam di depannya itu, langsung dibanting ke kiri. Sebab, laju truknya kian. Kencang dan tak terkendali akibat remnya blong, sehingga langsung dibanting ke kirinya, yang juga jurang. Namun, rupanya ia punya perkiraan. jitu, karena truknya dihantamkan pohon jati. Akibatnya, truk itu tersangkut di pohon jati, dengan keadaan terguling ke kiri. Namun, hebattnya truknya itu aman atau tak sampai terperosok ke jurang karena bodinya ditahan oleh pohon jati yang ditabraknya itu. Otomatis, tebu yang diangkutnya, sebagian tumpah.
"Kalau tidak begitu, tak bisa dibayangkan atau ceritanya akan lain.
Memang, sama-sama mengalami kecelakaan namun risiko yang dialami saat ini bisa dianggap lebih ringan oleh sopirnya," paparnya.
Begitu truk itu tersangkut pohon, si sopirnya tak bisa keluar karena selain terguling, ban truk itu sepertinya sudah tak menginjak tanah, sehingga bodi truk itu bergerak terus. Akibatnya, ia sangat ketakukan kalau merangkak ke pintu kanan untuk mencari jalan keluar.
Sebab, tak mungkin lewat pintu kiri karena posisinya di bawah sedang pintu kanan berada di atasnya. Kalau ia memaksa keluar dari kabin dengan merangkak ke pintu kanan khawatir gerakan tubuhnya bisa mengurangi keseimbangan bodi truk yang terangkut pohon itu.
"Ia menunggu ditolong karena tak berselang lama, warga dan petugas berdatangan," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com