Berita Surabaya

Tinjau Sentra Wisata Kuliner di Surabaya, AH Thony Sesalkan Listrik Tenaga Surya yang Tak Berfungsi 

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOLAR SEL - Salah satu kelebihan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Semolowaru adalah terdapat jaringan solar sel. Namun instalasi listrik tenaga matahari ini tak berfungsi.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq Nuraini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Salah satu kelebihan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Semolowaru adalah terdapat jaringan solar sel. Namun instalasi listrik tenaga matahari ini tak berfungsi. 

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony nenyesalkan kondisi ini. Sejak 2018 atau awal dibukanya SWK ini, alat tersebut hanya sebagai pajangan. 

Para pedagang pun tetap membayar listrik. Dalam dua minggu pedagang membayar token listrik sebesar Rp 200.000.

Menurut AH Thony, pembangkit listrik tenaga surya seharusnya dimaksimalkan, karena alat itu merupakan terobosan baru yang perlu dimanfaatkan. 

Selain itu, untuk edukasi kepada masyarakat ke depan untuk menghadapi krisis energi.

“Saya menyesal, melihat pembangkit listrik tenaga surya yang tidak berfungsi. Padahal bisa menghemat listrik karena pedagang juga tidak perlu bayar ke PLN," kata politisi Gerindra ini.

Baca juga: Prihatin Sepinya Sentra Wisata Kuliner di Surabaya, AH Thony: SWK Harus Sesuaikan dengan Kebutuhan

Koordinator pedagang SWK Semolowaru, Handi Wijaya berharap SWK lebih ramai. Setiap bulan pedagang membayar retribusi Rp 60.000.

"Kami terbantu pesanan online. Sehari rata-rata pedagang bisa dapat Rp 200.000," kata Handi.

Pihaknya berharap tempat tersebut bisa dijadikan ajang event. Karena saat ini event sudah mulai ramai. Sehingga perlu ada inovasi membuat event di SWK agar pedagang juga mendapatkan untung. 

Khusus solar sel, pedagang belum bisa memanfaatkan jaringan listrik tenaga matahari tersebut. Dia mengaku belum ada manfaatnya. Malah ada masalah dengan meterannya.

"Jadinya, beban kami bayar listrik dan air," kata Handi. 

Berita Terkini