Anak Bunuh Keluarga di Magelang

Organ Tubuh Keluarga di Magelang Terbakar 15 Menit Setelah Diracun, Hasil Autopsi Terungkap: Merah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil autopsi mengungkap racun yang diminumkan sekeluarga di Magelang sangat mematikan.

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap hasil autopsi sekeluarga tewas diracun di Magelang.

Diketahui, korban AA, HR dan DK yang terdiri dari ayah, ibu dan anak pertama tewas diracun oleh anak kedua, DDS.

Mereka tinggal di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

DDS memberikan racun kepada keluarganya melalui minuman.

Terkuak bahwa racun yang digunakan DDS sangat tinggi kadarnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry berdasarkan hasil autopsi.

Organ dalam korban yaitu yang merupakan ayah, ibu dan kakak yakni Abas Ashar, Heri Riyani, dan Dhea Khairunisa, seperti terbakar.

Warnanya memerah.

Baca juga: Masa Lalu Anak Bunuh Keluarga di Magelang Dikuak Guru, Pemicu Tak Cuma Iri? Ada 1 Tragedi: Lulus SMA

Menurut Sumy hal tersebut lantaran racun yang dinilai mematikan.

Organ yang terlihat terbakar tersebut adalah tenggorokan, lambung, hingga otak.

"Dari tenggorok, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak. Ya, merah seperti terbakar," katanya dalam konferensi pers di Polres Magelang, Selasa (29/11/2022).

Sumy mengatakan organ milik korban terlihat terbakar karena racun diproses oleh pembuluh darah dengan cepat.

Ia juga mengungkapkan kadar racun yang dipakai tersangka DDS alias Dhio (22) sangat tinggi.

 "Karena proses cepat, memasuki pembuluh darah, sehingga mematikan. (Kadar racun) sangat tinggi," jelasnya.

Baca juga: SOSOK Anak Bunuh Keluarga Magelang, Beli Racun untuk Ayah Ibu dan Kakak Kandung, Suka Hamburkan Uang

Menurut dr Sumy, ketiga korban yakni AA, HR dan DK meninggal hanya dalam waktu antara 15-30 menit setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun oleh pelaku.

"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," kata dr Sumy Hastry Purwanti saat menghadiri olah tempat kejadian perkara di rumah korban dan juga pelaku di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022) siang.

"Organnya merah seperti terbakar," lanjutnya.

Terkait dengan jenis racun yang digunakan, menurut Sumy, saat ini tengah diperiksa oleh laboratorium forensik.

DDS sebelumnya sudah diamankan oleh polisi tak lama setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan mayat di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Dari pemeriksaan maraton yang dilakukan oleh penyidik, DDS akhirnya mengakui semua perbuatannya yang menaruh racun di minuman teh hangat dan es kopi yang diminum para korban.

DDS mengaku sengaja menaruh racun di minuman karena sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya.

Selama ini, DDS mengaku dibebani oleh keluarganya untuk membantu perekonomian keluarga setelah ayahnya pensiun.

 Sementara kakaknya tidak dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.

Baca juga: 2 Kali Si Anak Kedua di Magelang Coba Bunuh Keluarganya, Dipicu Rasa Terbebani, Nekat Pesan Racun

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan motif pembunuhan berencana yang dilakukan oleh DDS karena sakit hati.

Menurut Kapolres, sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya ini bermula saat sang ayah memasuki masa pensiun sekitar dua bulan silam.

Otomatis pemasukan untuk keluarga hanya bersumber dari uang pensiun yang diterima oleh AA.

Sebab, DDS dan DK tidak bekerja.

Sementara kebutuhan keluarga cukup tinggi karena AA juga menderita sakit.

Uang pensiun tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan AA.

Baca juga: Pesan Terakhir Ayah Keluarga di Magelang yang Tewas Diracun, Kerabat Curiga ke Anak Kedua, Overlap

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, DDS pun dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.

Sedangkan kakak perempuannya DK tidak dibebani.

Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati sehingga merencanakan pembunuhan terhadap ketiganya.

"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati," jelasnya.

DDS pun kemudian merencanakan pembunuhan dengan membeli racun jenis arsenik secara online.

Rencana pembunuhan terhadap kedua orang tua dan kakaknya ini dilakukan sebanyak dua kali.

Upaya pembunuhan yang pertama dilakukan pada 23 November lalu.

Saat itu pelaku menaruh racun jenis arsenik di minuman dawet yang sengaja dibelinya.

Kemudian dawet-dawet itu diberikan kepada orang tua, kakak serta beberapa orang lainnya.

"Rabu sudah mencoba(meracuni korban), tapi kadar racunnya rendah sehingga hanya membuat korban muntah-muntah," jelasnya.

Karena gagal, pelaku kembali melakukan aksinya dengan menaruh racun di minuman teh dan es kopi pada Senin (28/11/2022) kemarin.

Pelaku menaruh racun sebanyak dua sendok teh ke minuman yang diminum oleh para korban hingga akhirnya meninggal.

AKBP Mochammad Sajarod Zakun menambahkan, saat ini pelaku sudah ditahan penyidik dan dijerat dengan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. 

Berita Anak Bunuh Keluarga di Magelang lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
 

Berita Terkini