TRIBUNJATIM.COM - Asal potongan jari manusia di sayur lodeh yang viral kini menjadi pertanyaan publik.
Polisi pun tengah menyelidiki bagaimana bisa potongan jari manusia ada di dalam sayur lodeh yang disajikan sebuah warung makan.
Padahal, pihak warung tak terluka.
Sementara itu, pembeli sayur lodeh di warung telanjur memakan hidangannya tanpa tahu ada potongan jari manusia di dalamnya.
Temuan potongan jari manusia dalam sayur lodeh ini dilaporkan oleh seorang warga NTT tepatnya Kabupaten Belu, bernama Petrus Watu (30).
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengonfirmasi adanya temuan tersebut pada Minggu (11/12/2022).
"Hasilnya, memang itu potongan jari manusia," jelas dia.
Kronologi temuan ini pun diungkap.
Baca juga: Misteri Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh yang Viral, Warga NTT Syok Berat, Polisi Kuak Warungnya
Ariasandy menuturkan, kasus tersebut bermula ketika Dion Klau dan Fao membeli sayur lodeh di sebuah warung di Kecamatan Tasifeto Timur.
"Sayur lodeh itu dibelinya di warung makan Al milik YKD, di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (8/12/2022) siang," kata Ariasandy, dikutip dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).
Sayur lodeh tersebut lalu dibawa pulang dan disantap bersama-sama.
Saat Dion dan Iso menyantap sayur lodeh terlebih dahulu, mereka tidak mengetahui adanya potongan jari.
Baca juga: Ngamar Bareng Selingkuhan, Istri Syok Ketahuan Teman Suami, Nangis Didatangi Berujung Baku Hantam
Lalu Petrus menjadi orang terakhir yang menyantap sayur lodeh tersebut.
Kemudian saat Petrus hendak menyantap sayur lodeh tersebut, dia menemukan sebuah potongan jari manusia.
Mengetahui hal itu, mereka pun melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Sebagai barang bukti, mereka juga membawa sisa sayur lodeh dan potongan jari manusia.
Berdasarkan pemeriksaan, Ariasandy memastikan bahwa benda dalam sayur lodeh tersebut memang potongan jari manusia.
Ariasandy menuturkan, kasus tersebut saat ini ditangani oleh Polres Belu, NTT.
Menurutnya, Polres Belu saat ini sedang mendalami kasus tersebut dan memeriksa sejumlah saksi.
Ia menjelaskan, sejumlah saksi yang telah diperiksa adalah pemilik warung berinisial YKD dan pemasok tahu ke warung itu.
Kendati demikian, belum ada titik terang terkait potongan jari manusia itu.
"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," ujarnya.
Ibu Hamil Temukan Bangkai Tikus di Sup
Wanita hamil bermarga Ma ini tak pernah menyangka, acara makan-makannya bersama keluarga justru berakhir petaka.
Ma menghabiskan akhir pekannya bersama keluarganya untuk makan di sebuah restoran bernama Xiabu Xiabu.
Dikutip TribunMataram.com dari SCMP, sekilas tak ada yang aneh dari restoran yang terletak di Shandong, China itu.
Keluarga Ma pun tergiur dengan menu hotpot yang terkenal dari restoran itu.
Baca juga: Suami di Probolinggo Tak Sadar Ulah Nakalnya Dicurigai Istri, Periksa Proyek Selalu Jadi Alasan
Tak ada yang aneh sejak Ma memesan sampai mendapati hotpot itu tersaji di mejanya.
Namun ketika Ma menyendok sup pesanannya, masalah mulai muncul.
Satu dua gigit, Ma tidak merasakan ada yang aneh dari sup yang disantapnya.
Tapi ketika gigitan ketiga, Ma seketika langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
Sumpit yang ia gunakan untuk makan tiba-tiba mengangkut seonggok daging tikus yang telah mati kaku.
Baca juga: Nasib Pemulung Cilik ‘Cinderella TPA’, 1 Foto Ubah Hidup, Kini Punya Perusahaan yang Kerja Untuknya
Usai penemuan yang menjijikan itu, keluarga langsung melarikan Ma ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.
Tentu saja akibat kejadian ini pihak restoran mendapatkan protes keras dari keluarga Ma.
Manajemen restoran dilaporkan bersedia memberikan kompensasi sekitar Rp 10 juta.
Namun parahnya, sebelum menawarkan biaya ganti rugi, suami Ma mengaku ditawari pihak resto dana untuk menggugurkan kandungan sang istri.
"Jika Anda mengkhawatirkan bayi Anda, kami menawarkan 20.000 yuan (Rp 43,3 juta) untuk menggugurkannya," kata suami Ma menirukan ucapan staf restoran.
Pada keesokan harinya, Biro Pengawas Makanan Distrik Kuiwen menyatakan telah menerima keluhan resmi terkait adanya tikus dalam sup tersebut.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tim pengawas tidak menemukan adanya tikus seperti yang dilaporkan.
Namun, mereka menemukan sayuran yang dipasok tidak memenuhi standar kelayakan, maupun air bekas di bagian pengolahan makanan.
Biro mengumumkan restoran itu bakal ditutup sementara hingga mereka meningkatkan prosedur pengolahan makanannya.