Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup lokal energi terbarukan yang mempelopori metode Rp 0,- (no upfront cost) dalam pembiayaan PLTS Atap, telah melakukan ekspansi bisnis serta meraih berbagai keberhasilan dalam mengembangkan proyek instalasi PLTS Atap untuk industri hingga akhir tahun 2022.
"Tercatat, Xurya telah berhasil memproduksi 589.713.411 kWh energi bersih yang efektif menangkal sebanyak 548.433.500 kg CO2, serta berhasil membuka lapangan pekerjaan hijau untuk 1.792 orang," ujar Managing Director Xurya, Eka Himawan. Rabu (11/1/23).
Ia menjelaskan, sejalan dengan kinerja apik tersebut dan agenda pemerintah yang memiliki target pencapaian bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025, Xurya berkontribusi dalam menjangkau lebih banyak industri untuk mulai melakukan instalasi PLTS Atap di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Xurya juga telah melakukan lebih dari 100 proyek instalasi PLTS Atap di Indonesia, dengan rincian 86 Proyek PLTS Atap yang telah beroperasi serta 32 proyek PLTS Atap lainnya yang masih dalam tahap konstruksi.
“Kebijakan dan arahan pemerintah mengenai penggunaan PLTS Atap sendiri untuk menjadikan industri menjadi salah satu faktor terjadinya kenaikan permintaan instalasi PLTS Atap. Disisi lain, hingga akhir tahun 2022, Xurya melakukan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang ke berbagai daerah di Indonesia, yaitu Medan, Semarang, dan Surabaya untuk menjangkau lebih banyak industri agar mulai menggunakan PLTS Atap. Berbagai pencapaian yang diraih oleh Xurya juga berdampak pada ketersediaan ribuan lapangan pekerja hijau. Hal ini menjadi salah satu komitmen Xurya untuk tidak hanya berfokus kepada instalasi PLTS Atap, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia," jelas Eka.
Dirinya juga mengatakan, segala yang dilakukan Xurya ini tentunya selaras dengan Indonesia yang berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission maksimal pada tahun 2060 mendatang.
Selain karena kebijakan serta komitmen tersebut, kenaikan permintaan instalasi PLTS Atap juga dipercaya karena adanya faktor tuntutan pasar yang semakin kuat akan produk hijau (green product) dan industri hijau (green industry).
Ia menambahkan, keberhasilan Xurya juga ditandai oleh beberapa pendanaan yang didapatkan sepanjang tahun 2022 dengan total mencapai US$ 33 juta atau setara Rp 501 miliar.
Dengan total pendanaan tersebut, Xurya akan melakukan perluasan pembangunan PLTS Atap di Indonesia untuk mempercepat transisi energi dan Net Zero Emission.
Lebih dari itu, Xurya juga mendapatkan beberapa penghargaan atas komitmen dan kontribusinya dalam menghijaukan Indonesia, diantaranya Best Commercial & Industry (CNI) Project by Huawei Indonesia, Top Startup Green Renewable Energy by G20 Digital Innovation Network (DIN) 2022, serta berhasil mendapatkan sertifikasi ISO.
“Kami juga turut berterima kasih kepada seluruh stakeholders atas dukungan dan kepercayaannya kepada Xurya sepanjang tahun 2022 lalu. Apa yang telah dicapai Xurya selama ini merupakan wujud keberhasilan kerja sama antara berbagai pihak yang menjadi semangat perusahaan untuk terus berkembang. Kedepannya, Xurya berkomitmen untuk dapat terus hadir dalam mengakomodir dan berkontribusi dalam perkembangan industri hijau di Indonesia,” tutup Eka