Berita Viral

Tragedi Pria di Jakarta Ingin Santet Mertua dan Adik Ipar, Berujung Tewas Dibunuh, Ditipu soal Dukun

Penulis: Ani Susanti
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ILUSTRASI PENEMUAN MAYAT - Berita asli TKP penemuan mayat di sebuah rumah, Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Selasa (23/3/2021).

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria berniat cari dukun santet dimana pria tewas terbunuh.

Padahal, pria itu semula ingin menyantet ibu mertua dan adik iparnya.

Pria itu adalah WD (39) warga Jakarta Utara.

Jasadnya ditemukan di kebun karet Lebak, Banten bersama KJA alias Kevin (48) warga Kalimantan Timur.

Mayat keduanya ditemukan di Perkebunan Karet di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak pada Jumat (13/01/2023) kemarin sekitar pukul 08.00 WIB.

WD merupakan seorang pekerja wiraswasta, sedangkan KJA merupakan seorang driver yang bekerja pada WD.

Keduanya dibunuh oleh empat orang pelaku asal Serang, Banten berinisial MT (36), SM (30), MA (30) dan SP (40).

MT merupakan pelaku utama yang diketahui merupakan warga Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang.

Kemudian SM warga Kecamatan Walantac0ka, Kota Serang serta MA (30) dan SP (40) yang diketahui merupakan warga Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.

Baca juga: 2 ABG Sulsel Bunuh Bocah 11 Tahun dan Berniat Jual Organnya, Imingi Uang Rp50 Ribu, Ayah Korban Pilu

Dikutip dari Tribun Banten, MT mengungkapkan korban WD sempat minta dicarikan dukun santet.

Menurut dia, WD melalui KJA alias Kevin meminta hal tersebut.

"Korban tadinya minta dicariin dukun santet, buat nyantet ibu mertua dan adik iparnya," ujarnya kepada awak media saat di Polda Banten, Senin (16/1/2023).

MT mengaku sebetulnya dirinya tidak mempunyai kenalan dukun.

Kemudian mengalihkan ke temannya mencarikan dukun yang diminta korban.

Baca juga: Suami di Lombok Gagal Buat Skenario Istri Bunuh Diri, Kesalahan Fatal Kuak Aksi Keji, Suka Melawan

Seolah-olah tahu dan kenal dengan dukun, MT pun meyakinkan korban agar mendatangi Petilasan yang berada di Kecamatan Kragilan.

Lalu (korban,-red) dianterin ke Petilasan buat ngobrol langsung (sama temen,-red) ke Petilasan," katanya.

Diketahui saat itu korban menemui MT di RS. Hermina Ciruas membicarakan soal dukun.

Pertemuan itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) antara MT dengan korban WD dan korban KJA.

Setelah menyarankan korban mendatangi Petilasan, korban pun menyanggupi.

"Akhirnya dia (korban,-red) penasaran, makanya dianterin ke Petilasan," terangnya.

Diakui MT, dirinya sebetulnya tidak mempunyai kenalan ataupun mengetahui dukun yang bisa menyantet sesuai permintaan korban.

Namun hal itu ia lakukan, dengan niat ingin menguasai harta benda dari korban.

Baca juga: Warga Curiga Suara Aneh Belakang Kantor Desa di Boyolali, saat Dicari Ada Tubuh Gadis Ditutup Seng

MT mengaku awalnya tidak berniat membunuh para korban.

Dikarenakan faktor ekonomi, kata dia, dirinya nekat menghabisi korban meskipun dirinya kenal dengan salah satu korban.

"Karena faktor ekonomi saja, hutang piutang sekitar Rp 6 juta lebih. Ngga punya jalan lain, ini mentok terakhir," ungkapnya.

Istri Bunuh Suami setelah Gagal Pakai Santet

Neli Wati atau NW (49) membunuh Khairul Amin (54) suaminya sendiri, seorang bos rumah makan Padang di Karawang, Jawa Barat.

Karena sakit hati, ia menggunakan jasa dukun santet. Namun, upaya itu gagal menghabisi nyawa suaminya.

Kemudian Neli menyewa pembunuh bayaran. Upaya itu berhasil setelah rencana dirancang selama tiga bulan.

Mengenai para algojo, NW bahkan sampai membuat surat perjanjian kontrak kerja.

keenamnya sudah diamankan personel dari Polres Karawang.

Selain Neli Wati, lima tersangka kasus pembunuhan ini adalah AM (25), H (39), BN (34), RN (33), dan MH (25)

Baca juga: Gegara Masalah Asmara, Anak Gadis Bunuh Ibunya Dibantu Sang Kekasih, Jasad Dimasukkan Kolong

NW sebagai otak pembunuhan suaminya sendiri Khairul Amin (54) sudah merencanakan pembunuhan sejak lama.

Dalam percobaan pembunuhan yang pertama, NW sempat menyuruh temannya AM (25) mencari dukun santet.

"NW memberikan uang terhadap pelaku AM sebesar Rp 5 juta untuk dicarikan dukun santet," kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono kepada wartawan saat ungkap kasus di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).

Namun alangkah sialnya, dua bulan kemudian NW menghubungi tersangka AM bahwa dukun santet tersebut tidak berhasil melakukan pembunuhan

Kepalang kesal, lantaran tak kunjung mati saat disantet. NW meminta AM untuk mencarikan pembunuh bayaran.

Kemudian, pada September 2021 tersangka NW bersama AM merencanakan melakukan aksi pembunuhan secara langsung kepada korban.

Baca juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung Imbas Makanan Ingat Ibu sempat Minta Tolong, Pelaku: Tetap Saya Lakukan

AM merekrut enam temannya untuk melakukan pembunuhan tersebut.

"Tersangka NW menginginkan pembunuhan korban seolah-olah kejadian pencurian atau seolah-olah kejadian begal" ujarnya.

Akhirnya disepakatan, dan NW menjanjikan memberikan imbauan sebesar Rp 30 juta. Dan Rp 10 juta langsung diberikan diawal.

"Jadi setelah mereka menyanggupi, NW ini kemudian memberikan uang muka Rp 10 juta" jelasnya.

Pada awal Oktober 2021, para pembunuh bayaran ini langsung hendak mengeksekusi korban.

Akan tetapi gagal karena korban tidak mengendarai sepeda motor dan situasi terlalu ramai.

Karena gagal, mereka kembali merenanakan pembunuhan pada Rabu (27/10/2021) pada malam hari.

Pada pukul 20.00 WIB, AM mengontak NW istri korban menanyakan keberadaan suaminya itu.

NW menjawab suaminya itu sedang makan di GOR Panatayudha. Tak mau aksinya gagal kembali, AM juga mendatangi tempat makan itu berpura-pura membeli minum.

Lalu, AM memerintahkan enam temannya ini untuk menunggu di sebuah minimarket tak jauh dari lokasi rumah korban.

Baca juga: Kapolres Gresik Minta Warga Korban Dukun Pengganda Uang Melapor: Jangan Percaya Penggandaan Uang

Berhasil menjalankan pembunuhan itu, lalu NW menghubungi AM untuk bertemu memberikan uang Rp 10 juta lagi.

"Nah tersangka otak pembunuhan ini berikan uang lagi per 3 November 2021 di Ramayana Rp 10 juta sisanya nanti bulan depan.

Pada hari yang sama, jajaran reserse kriminal berhasil menangkap pelaku AM alias Otong (25) pada 3 November 2021 pukul 11.00 WIB.

Saat dilakukan penyelidikan, Otong mengaku bahwa dia disuruh NW melakukan pembunuhan pembunuhan bos rumah makan padang tersebut

"Otong ini merupakan eksekutor, setelah itu terungkap bahwa otak daripada kasus ini adalah istri korban inisiasl NW. Berkembang ke tersangka lain sehingga kami berhasil tangkap pelaku lain dijam dan tempat berbeda, ada di kontrakan, ada di rumahnya," tutur Aldi.

Baca juga: Kesaksian Warga soal Dukun Pengganda Uang di Gresik, Tinggal Bersama Wanita Muda

Adapun motifnya, istri korban sakit hati kesal atas perilaku suaminya yang kerap memarahinya dan memiliki wanita idaman lain.

"Motifnya karena sakit hati, menurut korban pelaku ini menyusahkan sering minta uang. Korban sering marahi pelaku, kemudian ada wil atau wanita idaman lain," kata Kapolres.

 Sementara para pelaku dijerat Pasal pasal 340 tentang pembunuhan berencana, subisider 338 junto Pasal 556 dengan ancaman 20 tahun penjara atau hukuman mati.

Berita Terkini