Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Arema FC menjadi tim di Liga 1 yang mengalami banyak problematika dalam mengarungi kompetisi sepakbola Indonesia.
Tim berjuluk Singo Edan itu terus menerus diterpa masalah.
Mulai ditolak bermain di Jawa Tengah dan Yogyakarta, hingga kantor Arema FC diserang oleh pengunjuk rasa pada Minggu kemarin (29/1/2023).
Hingga akhirnya, manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk melakukan pembubaran tim. Meski hal tersebut ditentang oleh seluruh korwil Aremania se-Malang Raya.
Hal ini pun berdampak terhadap kondisi tim Arema FC yang kini mulai melakukan persiapan tim jelang menghadapi PSM Makassar pada Sabtu (4/2/2023).
Manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengakui, bahwa dirinya mendapatkan banyak keluh kesah dari para pemain.
"Tugas saya sebagai Manajer tetap melanjutkan. Saya mengawal tim, dan kemarin pemain banyak keluh kesah."
"Ternyata hari ini syukur alhamdulillah harapan mereka, harapan Aremania tadi sudah terjawab dari manajemen (melanjutkan perjuangan di Liga 1)," ucap Wiebie Selasa (31/1/2023).
Meski demikian, rencana untuk melanjutkan perjuangan di Liga 1 ini masih akan diperjuangkan oleh Wiebie kepada jajaran direksi PT AABBI.
Sebagai manajer, Wiebie akan tetap mempersiapkan tim guna mengarungi perjuangan di Liga 1.
"Kami tetap menekankan, saya juga masih memperjuangkan. Karena dari direksi blm di ACC, kami intinya mohon maaf."
"Tapi hari ini (kemarin) kami menekankan pada Arema FC tadi sudah disampaikan sama pak Tatang intinya Arema tetep eksis," terangnya.
Wiebie menyampaikan, bahwa tim Arema FC saat ini sudah melakukan latihan.
Latihan dipimpin langsung oleh pelatih Arema FC, Javier Roca.