TRIBUNJATIM.COM - Memanfaatkan popularitas Chat GPT belakangan ini, para peretas membuat aplikasi palsu.
Aplikasi tersebut sudah bermunculan di Google Play Store maupun Apple App Store.
Chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI sejatinya hanya bisa diakses melalui situs web.
Sayangnya banyak pengguna kurang menyadari dan asal mengunduh aplikasi palsu tersebut.
Akibatnya mereka jatuh ke dalam perangkap peretas.
Kerugian yang didapat bukan hanya data pribadi yang dicuri, bahkan isi rekening pun bisa dikuras oleh para peretas.
Ada banyak aplikasi Chat GPT palsu yang ditemukan oleh Top10VPN di App Store dan Google Play Store.
Baiknya segera hapus jika sudah kadung terinstall di ponsel kamu.
"Apa yang kami temukan adalah beberapa aplikasi tidak bersih dan palsu yang tidak memberikan nilai bagi pengguna. Sebaliknya, mereka menginvasi privasi mereka untuk menggunakan data mereka. Informasi lokasi Anda dibagikan dengan ByteDance, Amazon, Appodeal, dan InMobi, antara lain, melalui aplikasi Chat GPT AI Writing Assistant," ujar pihak Top10VPN dikutip dari Gizchina.
Berikut daftar aplikasi ChatG PT palsu yang harus segera dihapus dari ponsel
Android:
AI Chat Companion
ChatGPT 3: ChatGPT AI
Talk GPT - Talk to ChatGPT
ChatGPT AI Writing Assistant
Open Chat - AI Chatbot App
iOS:
Open Chat - AI Chatbot
Wisdom AI - Your AI Assistant
Chat AI: Personal AI Assistant
Alfred - Chat with GPT 3
TalkGPT - Talk to ChatGPT
Write For Me GPT AI Assistant
Genie - GPT AI Assistant
Seiring dengan popularitasnya, Chat GPT juga banyak dimanfaatkan untuk menulis surat cinta jelang Hari Valentine 14 Februari mendatang.
McAfee, pemimpin global dalam perlindungan online, merilis penelitian terkait hal itu, sekaligus memperingatkan bahaya yang dapat ditimbulkannya.
Dalam laporannya, 71 persen orang Inggris suka surat cinta buatan ChatGPT dibanding surat yang ditulis orang sungguhan.
Dilansir dari Mirror, sepertiga dari lajang muda mengatakan bahwa mereka berencana untuk menggunakan AI untuk meningkatkan profil kencan mereka agar mengesankan.
Meski begitu, McAfee menyebut menggunakan alat AI seperti ChatGPT untuk menulis surat romantis bisa menjadi taktik yang berisiko.
58 persen responden Inggris menyebut bahwa mereka akan tersinggung jika mengetahui catatan yang mereka terima pada hari paling romantis tahun itu dihasilkan sebuah mesin.
Ada pula bahaya catfish, atau orang yang berpura-pura menjadi seseorang, juga dapat menggunakan AI untuk melengkapi penipuan asmara mereka, yang bisa membuat beberapa profil kencan tetap berjalan sekaligus.
ChatGPT yang dapat mengubah nada pesan untuk menarik pesona yang, seperti yang dibuktikan oleh penelitian McAfee, menghasilkan pengakuan cinta yang terdengar tulus yang dapat meyakinkan seseorang untuk berbagi informasi pribadi atau uang.
Baru-baru ini, seorang mahasiswa bahkan menggunakan bot kontroversial ChatGPT untuk menulis salah satu esai universitasnya dan lulus dengan skor 2.2.
Vonny Gamot pentolan di McAfee mengatakan bahwa dengan meningkatnya popularitas AI, alat seperti ChatGPT yang dapat diakses oleh siapa saja dengan browser web membuat kemungkinan untuk menerima informasi yang dihasilkan mesin juga meningkat.
"Meskipun beberapa kasus penggunaan AI mungkin tidak berbahaya, kami tahu penjahat dunia maya juga menggunakan AI untuk melakukan aktivitas jahat," ujarnya.
"Dengan Hari Valentine yang sudah dekat, penting untuk memperhatikan tanda-tanda aktivitas AI yang berbahaya, seperti penggunaan kalimat dan pengulangan kata, dikombinasikan dengan permintaan uang atau informasi yang mencurigakan," tambahnya.
TribunJatim.com pun telah merangkum tips-tips yang bisa dicoba untuk mengamankan rekening agar tak kebobolan.
Penasaran seperti apa? Yuk, langsung cari tahu di ulasan berikut ini.
1. Jangan Asal Pakai WiFi
Bila tak ingin jadi korban peretasan, Anda perlu waspada setiap kali hendak menyambungkan ponsel ke jaringan WiFi. Hal ini kerap disepelekan, padahal berdampak fatal bila diabaikan. Apalagi jika sumber WiFi tidak jelas asalnya.
Pasalnya, para hacker kerap menciptakan hotspot palsu untuk mengelabui korban. Hotspot palsu ini nantinya akan menciptakan access point yang bisa mencegat arus data WiFi. Kondisi ini membuat hacker bisa mengamati aktivitas ponsel penggunanya.
2. Siapkan Dua Nomor Atau Ponsel Cadangan
Tips melindungi m-Banking lainnya menurut pengamat IT, Rudi Arianto adalah memakai dua nomer atau ponsel yang berbeda. Menurutnya, memisahkan antara nomor untuk transaksi online dengan komunikasi sehari-hari bisa meminimalisir kejahatan siber. Pasalnya, nomor yang terpakai untuk kepentingan perbankan minim disebarluaskan.
"Selain itu, cara saya menjaga privasi dengan menggunakan dua nomor hape. Yang satu saya pakai untuk perbankan dan nomer tersebut tidak saya sebarluaskan. Dan satu lagi saya pakai untuk transaksi yang kecil-kecil seperti Gopay, OVO, dan lain-lain," saran Rudi.
3. Selalu Pasang Password Pada Ponsel
Pastikan Anda selalu memasang password pada ponsel. Adanya password akan meningkatkan keamanan pada ponsel. Dengan begitu, orang lain tak bisa membobol ponsel Anda begitu saja.
Atur password dengan kode yang Anda sendiri mudah menghafalnya. Jangan mengatur password dengan kode yang mudah ditebak oleh orang lain. Bila perlu, beri password di setiap aplikasi yang Anda rasa penting dan privasi.
4. Jangan Install Atau Unduh Aplikasi Sembarangan
Tips selanjutnya yakni jangan install atau unduh aplikasi secara sembarangan. Unduh aplikasi dari store yang resmi. Bukan tidak mungkin, aplikasi ilegal menjadi modus kejahatan malware sehingga pelaku dengan mudah membobol ponsel korban. Saran ini disampaikan oleh Teguh Wilidarma selaku Presales Consultant Trend Micro Indonesia.
"Aplikasi harus di-download menggunakan store resmi. Dilihat dari review di aplikasi, positif atau negatif, dan juga reputasi penyedia. Memastikan jika ditemukan aplikasi ini melakukan sesuatu yang di luar batas normal. Perlu bersikap semakin kritis," terang Teguh.
5. Waspadai Permintaan Informasi Yang Tidak Wajar
Anda juga perlu waspada bila ponsel mengeluarkan notifikasi atau informasi tidak wajar. Misalnya, permintaan untuk memasukkan kode akses atau verifikasi email. Termasuk, notifikasi mengenai aktivitas rekening, sedang Anda tak melakukan transaksi apapun.
Bisa jadi, saat itu ponsel Anda tengah berusaha dibobol oleh pelaku malware. Bila dirasa semakin mencurigakan, Anda bisa segera menghubungi pihak call canter atau segera datang ke bank resmi. Minta pihak bank untuk memeriksa dan mengamankan rekening Anda.
6. Bekali Ponsel Atau Perangkat Keras Dengan App Anti Virus
Tips selanjutnya adalah membekali ponsel dengan aplikasi anti virus. Dengan begitu, ponsel Anda akan teramankan dari link atau aplikasi yang berbahaya. Anti virus juga bisa mendeteksi apakah aplikasi atau file yang Anda unduh terjamin keamannya.
Cara ini bisa meminimalisir m-Banking atau data pribadi terbobol oleh maling. Pilih anti virus yang sudah terjamin keamanan dan asalnya. Jangan asal memilih anti virus karena hanya akan menjadi bumerang untuk Anda.
7. Selalu Perbarui Perangkat Ponsel
Banyak orang kerap mengabaikan pembaruan perangkat pada ponsel. Padahal, selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi pada perangkat adalah hal yang penting. Dengan memperbarui perangkat, sistem keamanan pada ponsel ikut meningkat.
Bila perlu, atur pembaruan secara otomatis dengan mengaktifkan di bawah pengaturan ponsel Anda. Dengan begitu, ponsel Anda akan otomatis terupdate bila muncul versi upgrade terbaru.
8. Matikan Bluetooth Saat Tak Digunakan
Jangan lupa mematikan fitur Bluetooth pada ponsel bila dirasa sudah tak terpakai. Serangan terhadap koneksi Bluetooth yang tidak diamankan dengan benar dapat memberi peretas akses ke informasi, perangkat, dan jaringan sensitif lainnya.
Karena itu, pastikan Bluetooth ponsel Anda dinonaktifkan bila tak ingin muncul kejahatan malware. Anda juga harus berhati-hati ketika hendak berkirim data melalui Bluetooth dengan seseorang yang tak Anda kenal dekat.
9. Cek rekening dan m-Banking Secara Berkala
Terakhir, sering-seringlah mengecek jumlah saldo dan aktivitas m-Banking secara berkala. Dengan begitu, Anda tak akan terlambat melapor atau mencari solusi bila kemungkinan muncul perampokan online.
Pastikan Anda mengingat jumlah saldo di dalam rekening. Bila dirasa ada transaksi mencurigakan yang tak Anda lakukan, segera melapor ke pihak bank agar dilakukan pengamanan atau pemblokiran rekening.
Nah, itu dia 7 tips yang bisa TribunJatim.com berikan untuk Tribunners.
Semoga tips di atas dapat bermanfaat dan membantu Anda terhindari dari kejahatan online ya. Sampai jumpa di next artikel, see you!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita tentang Chat GPT lainnya